Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Seperti Peribahasa, Dalamnya Laut Sulit Diukur

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mendengar peribahasa, "dalamnya lautan bisa diukur, dalamnya hati siapa tahu".

Jika merujuk pada peribahasa tersebut, seolah-olah lautan mudah untuk diukur bukan?

Namun, tahukah Anda, seberapa dalam lautan sebenarnya masih belum bisa dijelaskan dengan baik oleh para peneliti. Apalagi, setiap tempat punya kedalaman laut yang berbeda.

Meski begitu, menurut Lembaga Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA) menyebut kedalaman rata-rata laut adalah 3,6 km.

Artinya, angka ini masih spekulatif.

Cara mengukur kedalaman laut

Para ilmuwan maupun penjelajah juga mengakui sulitnya mengukur kedalaman samudra.

Di antara banyak cara, ekspedisi Challenger menggunakan metode menjatuhkan TNT ke lokasi yang dianggap palung laut paling dalam di dunia pada tahun 1875. Mereka menggunakan gema dari TNT itu untuk mengukur jarak antara permukaan hingga dasar laut.

Lokasi yang diukur oleh kapal penjelajah itu adalah Palung Mariana, di Kepulauan Pasifik. Dengan cara ini, diperkirakan kedalaman palung samudra terdalam itu adalah 11 km.

Merangkum dari The Independent, kedalaman Palung Mariana ini melebihi tinggi Gunung Everest yang hanya 8,8 km.

Meski demikian, kedalaman Palung Mariana tak bisa dibuktikan secara langsung. Pasalnya, ketika Anda melakukan perjalanan ke dasar laut, tekanan air akan meningkat, cahaya dan sumber makanan juga makin langka.

Hal itu membuat tak banyak organisme yang bisa bertahan hidup di sana.

Pada kedalaman 1 km saja, tekanan laut bisa membuat paru-paru manusia yang menyelam dipenuhi dengan gas dan hancur.

https://www.kompas.com/sains/read/2019/05/06/180000123/tak-seperti-peribahasa-dalamnya-laut-sulit-diukur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke