Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Iktikaf ala Nabi Muhammad di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 18/05/2020, 19:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia di antara bulan-bulan lainnya.

Di dalam bulan itu, semua amal ibadah dilipatgandakan, pintu-pintu surga terbuka lebar, pintu-pintu neraka ditutup, dan terdapat malam lailatul qadar yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.

Dengan menghidup-hidupkan bulan Ramadhan, dosa-dosa seseorang akan diampuni, sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis berikut:

"Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosanya yang telah lalu," (HR Bukhari Muslim).

Baca juga: Apakah Berbicara dan Menggunakan Gawai Membatalkan Iktikaf?

Terlebih saat ini telah memasuki sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan yang memiliki keutamaan terbebas dari api neraka.

Pada sepuluh malam terakhir Ramadhan ini juga diyakini menjadi waktu turunnya Lailatul Qadar, suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Karena itu, banyak umat Islam yang menghidup-hidupkan sepuluh malam terakhir Ramadhan dengan beragam kegiatan ibadah, salah satunya adalah iktikaf.

Lantas, bagaimana Nabi Muhammad SAW iktikaf?

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama IAIN Surakarta sekaligus pengasuh Ponpes Darul Afkar Klaten, Syamsul Bakri mengatakan Nabi Muhammad SAW melakukan iktikaf sepanjang hidupnya.

"Nabi Muhammad itu iktikafnya kapan pun, tidak cuma di bulan Ramadhan. Cuma ketika sepuluh hari terakhir lebih digalakkan," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Hal itu sesuai dengan keterangan dalam sebuah hadis berikut:

Dari Aswad, dari Aisyah RA ia berkata: "Nabi Muhammad SAW meningkatkan amal ibadah pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan melebihi di waktu yang lain."

Baca juga: Cara Menentukan Waktu Lailatul Qadar Menurut Imam Ghazali

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com