Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibangun di Lahan 14,8 Hektar, 665 Huntap Palu Gunakan Risha

Kompas.com - 22/03/2024, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Muhdany Yusuf Laksono

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 655 unit hunian tetap (huntap) yang telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, diserahterimakan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Palu.

Hal ini bertujuan agar warga korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuifaksi segera menempati huntapnya.

Huntap yang dibangun di atas lahan 14,8 hektar tersebut dibangun dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha).

Dengan luas bangunan per unit 38,5 meter persegi dan luas kavling 9 meter x 13 meter ini, huntap yang dibangun memiliki fasilitas berupa tendon air, listrik, jalan lingkungan, saluran air, ruang terbuka hijau (RTH), serta jaringan air bersih.

“Pemerintah melalui Kementerian PUPR ingin para penyintas bencana alam yang saat ini tinggal di hunian sementara bisa segera menghuni huntap yang telah selesai dibangun,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian PUR Iwan Suprijanto dalam rilis, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: 655 Unit Huntap Pasca-bencana di Palu Siap Dihuni

Sementara Direktur Rumah Khusus Ditjen Perumahan Kementerian PUPR Yusniewati menyatakan, pembangunan Huntap dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi II sejak tahun 2023 lalu.

Adapun kontraktor pelaksananya masing-masing dikerjakan oleh PT Nindya Karya (Persero) sebanyak 542 unit dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebanyak 113 unit.

Kini, sebanyak 207 unit Huntap telah dihuni oleh penyintas dan sisanya masih dalam proses penghunian.

Dirinya juga meminta pemerintah daerah untuk segera melaksanakan penananam pohon di kawasan Huntap agar lingkungan kawasan hunian lebih hijau dan asri.

Hal itu sesuai dengan arahan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bahwa semua infrastruktur yang terbangun baik itu jalan, bendungan, dan perumahan, sebaiknya dilengkapi dengan penghijauan. Sehingga, bisa menjadikan kawasan ini lebih indah dan hijau.

“Pembangunan hunian korban bencana dapat terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat. Kami juga akan terus berupaya untuk melengkapi segala fasilitas yang ada sehingga dapat mendukung penghuni agar bisa tinggal dengan nyaman,” tuntas Yusniewati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com