Sumber pembiayaannya dari Public Investment Fund (Dana Investasi Publik) Kerajaan Arab Saudi, bersama dengan investasi lokal dan internasional.
Sedangkan untuk IKN, pembangunannya diperkirakan membutuhkan dana mencapai 35 miliar Dollar AS atau sekitar Rp 546,9 triliun (kurs Rp 15.626).
Sumber pembiayaannya dari APBN dengan porsi maksimal 20 persen dari total kebutuhan, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dan investasi swasta.
Baca juga: Proyek Raksasa Neom, Energi Terbarukan, dan Mimpi Sang Pangeran
NEOM akan dibangun sebagai kota futuristik yang modern, berkelanjutan, menerapkan teknologi canggih, hingga berbasis dengan alam.
Di dalamnya terdapat belasan sektor penggerak ekonomi, meliputi desain & konstruksi, pendidikan, energi, hiburan & budaya, jasa keuangan, makanan, kesehatan & kesejahteraan, manufaktur, media, mobilitas, olahraga, teknologi dan digital, pariwisata & air.
Sementara di IKN, setidaknya dibangun dengan mengusung konsep smart forest city dan sponge city.
Intinya, sebuah kota yang modern, berbasis teknologi digital, merepresentasikan ciri khas Indonesia, layak huni, berkelanjutan, hingga ramah lingkungan.
Pembangunan NEOM telah dimulai dan dilaksanakan secara bertahap. Dengan setiap kota memiliki tenggat waktu masing-masing.
Seperti halnya di Oxagon, direncanakan bakal mendapatkan penghuni pertamanya pada tahun 2024.
Lalu, Trojena menjadi tempat tinggal, bekerja dan berlibur, pada tahun 2026. Pada tahun yang sama, modul pertama The Line juga akan diaktifkan.
Pada tahun 2045, jumlah orang yang akan tinggal di NEOM diperkirakan mencapai 9 juta orang.
Hal senada juga terjadi di IKN. Di mana pembangunannya telah dimulai dan dilaksanakan secara bertahap.
Untuk saat ini, Pemerintah Pusat masih memprioritaskan pembangunan KIPP IKN. Dengan pemindahan tahap awal aktivitas pemerintahan dan ASN pada tahun 2024.
Kemudian berlanjut seterusnya hingga pengembangan kawasan IKN lainnya dengan target keseluruhan bisa selesai pada tahun 2045.
Pada tahun tersebut, jumlah penduduk di IKN diproyeksikan mencapai 1,91 juta orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.