”Bahkan awal bulan ini (Januari) permintaan di proyek-proyek kami yang memasarkan rumah subsidi meningkat sekitar 20 persen hingga 30 persen dibanding bulan-bulan sebelumnya,” kata Oka, Sabtu (27/1/2024).
Oka mengakui, besarnya animo kalangan MBR tidak terlepas dari kekhawatiran kehabisan kuota, walaupun harga naik hampir 8 persen, konsumen tetap antusias mengingat November 2023 kuota habis. Padahal masih ada sekitar 16.000 pengajuan yang telah disetujui tertunda.
Jika berpatokan pada realisasi tahun 2023 yang melampaui target 16.000 unit, maka harusnya pada 2023 realisasi rumah FLPP itu 236.000.
"Meski pemerintah berjanji akan menambah alokasi FLPP, jika ternyata kuotanya habis, tapi itu tidak buat mereka tenang, ingin yang pasti-pasti aja sekarang,” jelas Oka.
Mengapa rumah subsidi sangat diminati masyarakat?
Baca juga: Harga Rumah Subsidi Naik Jadi Rp 166 Juta sampai Rp 240 Juta
Oka menjelaskan, selain harganya terjangkau sekitar Rp 185 juta, suku bunganya juga tetap 5 persen, dapat diangsur selama 20 tahun, dan cicilan hanya Rp 1,2 juta dengan minimal penghasilan Rp 4 jutaan.
Mengenai tinggi permintaan rumah subsidi di proyek-proyek Vista Land Group, Oka mengungkapkan, hal itu karena rata-rata kualitas bangunan, lingkungan, dan fasilitasnya dibuat lebih baik.
"Meski judulnya rumah subsidi, berbagai kelengkapan fasilitas juga disediakan, antara lain: taman-taman tematik, children playground, dan jalan utama cor beton dengan ROW lebar," tuntas Oka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.