"Selain itu, terlihat juga dari kegiatan masyarakat yang semakin kokoh sebagai superhub ekonomi di Kaltim," ucap Andi.
Dengan demikian, Samarinda menjadi akselerator dan pusat kegiatan perekonomian di Kaltim yang berdampak pada kota-kota lainnya.
APBD Rp 5,1 Triliun
Bergeraknya Samarinda menjadi kota yang diperhitungkan dengan peran dan kontribusinya yang krusial sebagai superhub ekonomi di Kaltim tentu saja membutuhkan anggaran yang tak sedikit.
Oleh karena itu, dari total APBD yang telah diketok DPRD senilai Rp 5,1 triliun, sebagian besar atau 80 persen dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur perkotaan.
Hal ini karena infrastruktur merupakan instrumen untuk membangkitkan perekonomian dan menjadi komponen utama yang menyerap dari total APBD Kota Samarinda.
Baca juga: Sudah Ada Enam Hotel yang Dibangun di IKN, Apa Saja?
Untuk mengawal agar APBD ini terserap dengan baik secara transparan dan akuntabel, Andi mengimplementasikan prinsip-prinsip environment, social, and good gorvernance (ESG).
"Kami ingin seluruh perangkat kerja daerah bekerja secara profesional, zero KKN, dan obyektif dalam menilai pekerjaan dengan tujuan utama melayani masyarakat demi peningkatan kesejahteraan," cetus Andi.
Tahun ini, Pemkot Samarinda bertekad mengimplementasikan sistem meritokrasi dalam tahapan promosi, mutasi, dan degradasi.
Hal ini, menurut Andi, tidak bisa dilakukan jika tidak ada kemauan politik atau political will. Karena dengan mengimplementasikan sistem meritokrasi kepegawaian akan menutup peluang sekecil pun dari kepala daerah untuk berlaku subyektif.
"Selain itu, menutup ruang bagi siap apun untuk melakukan pendekatan selain pendekatan kinerja, obyektif dan profesional di dalam proses mutasi, promosi, dan rekruitmen di dalam birokrasi pemerintah," jelas Andi.
Guna mendukung ini, Pemkot Samarinda sudah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Jawa Barat sebagai provinsi dengan nilai tertinggi dalam soal sistem meritrokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.