Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Sarhunta Borobudur Terlatih, Siap Sambut Piala Dunia U-17

Kompas.com - 08/07/2023, 10:08 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelola Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) Borobudur sudah mendapatkan pelatihan pelayanan penginapan.

"Masyarakat ini tidak semuanya punya pengalaman di bidang itu (pelayanan), sementara bisnis pariwisata enggak mudah," ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa III Salahudin Rasyidi, Salahudin Rasyidi pada Jumat (7/7/2023).

Pelatihan dilakukan agar pengelolaan Sarhunta Borobudur bisa sesuai standar, terutama terkait kebersihan dan pelayanan kepada tamu.

Jelas Salahudin, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga dibantu dan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) hingga Pemerintah Daerah (Pemda).

Oleh karena itu, Salahudin mengklaim bahwa Sarhunta Borobudur siap menyambut perhelatan besar, seperti Piala Dunia U-17 pada akhir tahun 2023 ini.

"Jadi salah satu upaya menyiapkan masyarakat yang sudah kita bantu dengan infrastruktur fisik ini agar mereka juga bisa mendapatkan manfaat dari situ," imbuh Salahudin.

Sebagai informasi, Kementerian PUPR memberikan bantuan kepada sejumlah masyarakat  terpilih untuk membangun Sarhunta Borobudur.

Baca juga: Tuntas Dibangun, 1.799 Sarhunta di Danau Toba Siap Terima Wisatawan

Pembangunannya dimulai pada tahun 2019 sebagai penyusunan konsep awal dan mulai konstruksi pada tahun 2020.

Total ada 821 unit sarhunta di kawasan Borobudur yang terbagi menjadi bantuan perbaikan rumah untuk fungsi usaha dan fungsi non-usaha dengan nilai total Rp 58,2 miliar.

Sebanyak 439 unit rumah mendapatkan bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya tanpa fungsi usaha dengan bantuan maksimal Rp 35 juta per unit rumah.

Kemudian 382 unit rumah mendapatkan bantuan untuk fungsi usaha, baik sebagai sarhunta atau homestay, kafe, maupun galeri seni kerajinan.

"Rumah usaha untuk galeri Rp 50 jutaan, tapi homestay ada yang Rp 100 juta-Rp 115 juta, termasuk furnitur sudah kita bantu," tandas Salahudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com