Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berwisata ke Pulau Morotai? Nih Ada Homestay Unik Biayanya Rp 150.000

Kompas.com - 29/09/2022, 11:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.

Program kualitas rumah warga menjadi layak huni di DPSP Pulau Morotai totalnya sebanyak 170 unit yang terbagi menjadi dua bantuan.

Yaitu berbentuk usaha pariwisata seperti homestay dan kafe sebesar Rp 100 juta berjumlah 20 unit, dan hunian untuk non-usaha pariwisata sebesar Rp 35 juta sebanyak 150 unit.

Jumlah 150 unit rumah tersebut tersebar di delapan desa, yakni Desa Posi-Posi Rao, Desa Galo-Galo, Desa Aru Burung, Desa Buho-Buho, Desa Lifao, Desa Bido, Desa Gorua, dan Desa Loleo.

Total anggaran yang disalurkan Kementerian PUPR untuk membangun Sarhunta di Pulau Morotai senilai Rp 7,25 miliar.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, pembangunan Sarhunta tersebut bertujuan untuk mendorong minat wisatawan baik lokal maupun mancanegara berwisata ke Pulau Morotai.

"Kami ingin potensi pariwisata di Indonesia bisa menggeliat kembali pasca pandemi dan wisatawan bisa menikmati fasilitas penginapan yang dikelola oleh masyarakat," ujarnya dikutip dari laman Kementerian PUPR, Kamis (29/09/2022).

Baca juga: Mulai Rp 200 Ribu, Anda Bisa Menginap di Homestay KSPN Bromo-Tengger-Semeru

Sarhunta atau homestay yang dibangun telah dilengkapi dengan fasilitas lengkap seperti yang ada di hotel.

Pada saat pembangunannya pun melibatkan masyarakat sebagai pengelola penginapan serta menonjolkan desain kearifan lokal.

"Jadi wisatawan bisa menikmati keindahan wisata di Pulau Morotai sekaligus berinteraksi langsung dengan masyarakat," kata Iwan.

Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.Dok. Kementerian PUPR Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) atau homestay di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara.
Kepala Desa Posi-Posi Rao, Junsman Makiengun mengatakan, pembangunan Sarhunta di Pulau Morotai khususnya di Desa Posi-Posi Rao menggunakan ciri khas daerah.

Contohnya desain pintu yang melambangkan hasil olahan bumi setempat yaitu palawija dan cengkeh, dan ciri khas atapnya melambangkan perumahan yang ada di Maluku Utara.

"Jadi para wisatawan yang berkunjung di Pulau Morotai ini bisa menginap di homestay milik warga," ujar Junsman.

Baca juga: Mau Dapat Bantuan Rumah Swadaya? Cek Dulu Syaratnya Berikut Ini

Salah satu penerima bantuan Sarhunta, Jefri Ante mengatakan setelah menerima bantuan homestay dirinya sudah menerima tamu dalam sebulan sebanyak 2 hingga 5 tamu.

Sedangkan untuk harga sewa per malam yaitu Rp 150 ribu dengan fasilitas kipas angin. Baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Kami berharap bisa membuat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus meningkat di Pulau Morotai," harapnya.

Pulau Morotai berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Pulau ini dulunya merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II yang kini kaya akan barang peninggalan bersejarah.

Di samping wisata sejarah, Pulau Morotai juga dikenal dengan wisata bahari dengan keindahan pantainya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, untuk bersantai dan berselancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com