Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uji Coba Transaksi Tol Nirsentuh MLFF Dilakukan di Tol Bali Mandara, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/03/2023, 17:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menguji coba Multi-Lane Free Flow (MLFF) atau sistem pembayaran tol non-tunai nirsentuh di Jalan Tol Bali Mandara pada Juni 2023.

Ternyata, ada alasan di balik terpilihnya Tol Bali Mandara sebagai lokasi uji coba perdana sistem teranyar di jalan tol tersebut.

"Tapi yang jelas kita sekarang simulasi di Tol Bali Mandara, ya tentu di sana (Tol Bali Mandara) relatif tidak terlalu banyak traffic-nya (lalu lintas)," ujar Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah di Jakarta, Senin (20/3/2023).

Baca juga: Bersamaan Uji Coba MLFF di Tol Bali Mandara, Aplikasi Cantas Dirilis Juni

Sehingga, kata Zainal, akan dilihat terlebih dahulu keandalan sistem yang sekarang akan digunakan Pemerintah.

"Tentu, nanti setelah kita yakin betul bisa digunakan dan diterapkan di sana, jaringan tol kita," ucap Zainal.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Danang Parikesit menambahkan, sejauh ini, gantry MLFF sudah mulai dibangun.

"Kemudia,  aplikasi juga sudah mulai dibuat kemudian nanti akan kita uji coba baik keandalan dari aplikasi, keandalan dari gantry, keandalan dari kamera itu di bulan Juni di Bali," tuturnya.

Nantinya, terdapat aplikasi yang akan digunakan untuk penerapan MLFF di jalan tol yakni Cantas.

Aplikasi tersebut bakal diluncurkan bersamaan pada uji coba MLFF di Tol Bali Mandara.

Aplikasi pintar yang didesain dengan sistem navigasi satelit atau Global Navigation Satellite System (GNSS).

Ini memungkinkan pengguna kendaraan untuk melakukan pembayaran hanya dengan melalui gawai.

Dengan penerapan sistem transaksi non-tunai ini, maka tak akan lagi dijumpai gerbang tol (GT) di Indonesia pada tahun 2024 mendatang. 

Melalui Cantas, Global Positioning System (GPS) akan menentukan lokasi yang dideterminasi oleh satelit dan proses map-matching (pencocokan peta) akan berjalan di central system (sistem pusat).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com