Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Konstruksi Berkelanjutan, Basuki Harapkan Dukungan Produk Lokal

Kompas.com - 15/03/2023, 20:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Masya Famely Ruhulessin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mengurangi emisi karbon melalui penerapan konstruksi berkelanjutan dan pengembangan infrastruktur hijau.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan hal ini dapat disinergikan dengan sistem natural dan solusi energi.

Menurutnya, implementasi konstruksi berkelanjutan harus didukung oleh rantai pasok sumber daya konstruksi dengan mengupayakan produk lokal, unggulan, dan ramah lingkungan.

Langkah konkret penggunaan material konstruksi untuk mendukung rantai pasok konstruksi hijau adalah dengan diterbitkannya Instruksi Menteri (Inmen) PUPR Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penggunaan Semen Non-Ordinary Portland Cement pada Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR.

Baca juga: 3 Infrastruktur Pengendali Banjir Sungai Citarum Diresmikan

"Inmen tersebut menginstruksikan peningkatan penggunaan sesuai pekerjaan konstruksinya yang mengacu kepada spesifikasi masing-masing teknis bidang," ungkap Basuki yang pidatonya dibacakan Direktur Jenderal (Dirjen) Sumber Daya Air (SDA) Jarot Widyoko di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

Basuki menuturkan, penggunaan semen non-UPC dapat berkontribusi dalam penurunan emisi karbon serta meningkatkan akurasi spesifikasi material semen sesuai peruntukkan pekerjaan konstruksi.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, ada sederet tantangan penyediaan infrastruktur berkelanjutan.

Baca juga: Semen Hijau, Inovasi Konstruksi untuk Lingkungan yang Lebih Baik

Terlebih kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur dan perumahan Kementerian PUPR memiliki 70 persen gap (jarak) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Artinya, APBN hanya dapat membiayai 30 persen dari kebutuhan investasi pembangunan infrastruktur dan pembangunan Kementerian PUPR.

Besar investasi yang dibutuhkan mencapai 143,6 miliar dollar AS atau setara Rp 2.058 triliun. Ini terdiri dari sumber daya air (SDA) sebesar Rp 577 triliun, perumahan Rp 780 triliun, permukiman Rp 128 triliun, serta jalan dan jembatan Rp 573 triliun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com