Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kompetensi Tenaga Konstruksi, SCG Luncurkan Komunitas AKANG

Kompas.com - 23/02/2023, 20:15 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com - The Siam Cement Group (SCG) melalui unit bisnis SCG Cement-Building Materials (CBM) Indonesia memberikan dukungannya kepada pengembangan potensi Tenaga Kerja Konstruksi (TKK) lokal.

Karena itu,dibentuklah komunitas Akademi Tukang (AKANG) yang saat ini menghimpun tukang dan mandor di wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, dan Banten.

Komunitas AKANG memiliki beberapa program yakni edukasi produk bangunan, peluang penghasilan tambahan, dan ruang networking bagi para anggota komunitas.

Baca juga: Ada 14 Tipe Tukang Bangunan di Proyek Konstruksi Lho, Apa Saja?

Sales and Marketing Director SCG CBM Indonesia, Thichet Srisuriyon mengatakan program ini akan menjadi wadah bagi tukang dan mandor untuk berdialog dan saling berkembang.

“Tujuan kami adalah mendukung pemerataan kualitas SDM TKK melalui peningkatan kompetensi para tukang dan mandor, sehingga produktivitas industri konstruksi pun kian meningkat,” ujar Thichet.

Menurut Undang-Undang Jasa Konstruksi Nomor 2 Tahun 2017 Pasal 70, setiap pekerja konstruksi yang bekerja di sektor konstruksi wajib memiliki sertifikat kompetensi kerja.

“Di program ini kami memberikan edukasi mengenai teknis konstruksi, produk, dan protokol keselamatan di tempat kerja. Kedepannya upaya sertifikasi akan dibantu oleh instansi pemerintah terkait, yang mana kredibilitasnya dapat membantu meningkatkan daya saing para pekerja.” pungkas Thichet.

 

Salah satu agenda komunitas AKANG yang sudah dilakukan ialah Community Gathering. Para anggota dari Cianjur, Bandung, dan Sukabumi berkunjung langsung ke pabrik PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi di Sukabumi, Jawa Barat pada November 2022.

Dalam kesempatan ini, SCG mengajak para anggota menyaksikan proses produksi semen serta demonstrasi aplikasi produk semen SCG untuk plesteran dan proses acian.

Country Director PT SCG di Indonesia, Warit Jintanawan, mengatakan, sebagai perusahaan yang salah satu unit usahanya adalah memproduksi bahan bangunan, disadari benar bahwa produk akan bermanfaat secara maksimal jika digunakan dengan tepat.

“Para tukang dan mandor perlu meningkatkan kompetensi sesuai dengan perkembangan pasar, serta senantiasa menambah pengetahuan baru tentang pemilihan produk. Dari sana lah mereka dapat membangun aset-aset bangunan yang berkualitas, tahan lama, dan bernilai tinggi,” jelas Warit.

Berdasarkan survei ke para anggota, 52 persen setuju bahwa program ini meningkatkan pengetahuan mereka tentang produk-produk bangunan.

Baca juga: Begini Awal Mula Tukang Bangunan Banyak Berasal dari Jawa

Sementara 44 persen lainnya bersedia merekomendasikan komunitas AKANG kepada kerabat-kerabat yang bekerja sebagai tukang.

Salah satu Mandor Bangunan dari Cianjur, Jawa Barat, yang tergabung dalam komunitas AKANG, Ahmad Faiz Aminudin, mengatakan merasa bersyukur bisa bergabung.

“Saya sangat bangga dan bersyukur bisa menjadi anggota komunitas AKANG, karena sebelumnya saya tidak pernah memiliki kesempatan untuk berkunjung ke pabrik semen atau mendapatkan ilmu tentang produk-produk bangunan secara mendalam,” paparnya.

Program AKANG telah dicanangkan sejak Juli 2022 lalu tersebut telah memiliki 70 anggota yang sebagian besar berasal dari Bandung dan Sukabumi dan jumlahnya akan terus bertambah.

Kedepannya, program AKANG akan menyediakan loyalty point dan potongan harga khusus anggota yang bermanfaat untuk sumber penghasilan tambahan.

Seluruh program telah dipersiapkan untuk mengoptimalkan kualitas SDM, kesejahteraan, dan solidaritas TKK kedepannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com