Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Nongkrong Serba Terbuka Kian Menjamur, Geser Eksistensi Mal?

Kompas.com - 16/01/2023, 13:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nongkrong bersama teman maupun keluarga sambil menyeruput kopi atau makan siang di lifestyle center serba terbuka merupakan salah satu kegiatan yang kian menjamur belakangan ini.

Tak hanya itu, lifestyle center serba terbuka juga bisa dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan lain seperti menyalurkan hobi bareng komunitas, diskusi, atau olahraga.

Karena banyaknya aktivitas yang bisa dilakukan tak heran bila lifestyle center dengan konsep open space (ruang terbuka) kian menjamur, terutama di Jakarta.

Beberapa di antara tempat nongkrong yang mengusung konsep ruang terbuka yakni Chillax Sudirman, One Satrio Mega Kuningan, Urban Forest Cipete, Urban Farm PIK, hingga Thamrin 10 Food & Creative Park.

Baca juga: Dibuka Akhir 2023, Begini Progres Mal Mewah Kalangan Tajir di Karawang

Tempat nongkrong ini sangat mudah diakses transportasi publik seperti Moda Raya Terpadu (MRT), Commuterline, Transjakarta, dan lain-lain.

Lantas, apakah kehadiran tempat nongkrong ini bisa menggeser eksistensi pusat perbelanjaan atau mal?

Sejatinya, pada era 2000-an, ruang ritel di kawasan Semanggi telah memiliki rooftop garden (taman atap) sebagai outdoor space (ruang luar) yang menjadi daya tarik.

"Umumnya, rooftop garden difungsikan sebagai restoran, tentu dengan layanan dan harga premium," ujar Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat kepada Kompas.com, Jumat (13/1/2022).

Hingga akhirnya, pada tahun 2020-an, setidaknya tercatat 10 ruang ritel di Jakarta yang memiliki outdoor space, dan menjadi keunggulan tersendiri atau unique selling point.

Menurut Syarifah, tren ini semakin marak ketika Pandemi Covid-19 mengingat semua orang membutuhkan sirkulasi udara alami yang lebih intens dibandingkan di dalam ruangan.

Akses menuju One Satrio di Mega Kuningan bisa menggunakan TransJakarta nomor 6D dari Stasiun TebetKompas.com/Wasti Samaria Simangunsong Akses menuju One Satrio di Mega Kuningan bisa menggunakan TransJakarta nomor 6D dari Stasiun Tebet
Bahkan, beberapa gedung tinggi dengan fungsi non-ritel membuka rooftop-nya (atapnya) untuk layanan ritel F&B sebagai supporting facility (fasilitas pendukung).

Ini tentunya dilengkapi dengan tambahan ornamen pohon, greenery (penghijauan), water fountain (air mancur), dan lain sebagainya.

"Seperti salah satu ritel baru di PIK dikembangan dengan konsep outdoor space yang menarik, memadukan entertainment dan recreational dengan aneka ragam perpaduan tema berkonsep alam," sambung dia.

Pengembangan lifestyle center berkonsep serba terbuka tidak hanya berbasis F&B, tapi dapat dilengkapi dengan lanekap alam sebagai sarana penunjang.

Sehingga, hal ini tidak jadi membosankan dan pengunjung mendapatkan pengalaman baru yang menghibur dan terasa dekat dengan alam (recreational-entertainment).

Akan tetapi, yang pengembang perlu antisipasi adalah perubahan musim agar konsep seperti ini tak menjadi tren semata.

"Saat musim basah, umumnya outdoor space menjadi tempat yang tidak dipilih oleh konsumen," terang dia.

Untuk itu, pengembang perlu melakukan inovasi dalam memastikan outdoor space ini bisa terus produktif pada seluruh musim.

"Tentu saja, inovasi jenis layanan yang menjadi penciri, atau membedakan dengan ritel lainnya menjadi outdoor space tidak usang," tutup Syarifah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com