JAKARTA, KOMPAS.com - Belum semua masyarakat di Indonesia menempati rumah berstatus milik sendiri. Masih ada beberapa warga yang bertempat tinggal di rumah kontrakan.
Apabila merujuk wilayah, terdapat beberapa provinsi yang masyarakatnya banyak tinggal di rumah dengan status ngontrak.
Sebaliknya, ada pula provinsi dengan jumlah rumah tangga yang menempati rumah kontrakan paling sedikit di Indonesia.
Sebagaimana dikutip dari dokumen Badan Pusat Statistik (BPS) berjudul Statistik Kesejahteraan Rakyat 2022.
Untuk diketahui, publikasi itu berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2022 yang dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia.
Yakni 34 provinsi dengan jumlah sampel 345.000 rumah tangga yang tersebar di 514 kabupaten/kota di Indonesia.
Merujuk data persentase rumah tangga berdasarkan status kepemilikan bangunan tempat tinggal, sebanyak 80,16 persen rumah tangga menempati rumah milik sendiri.
Baca juga: Segini Rata-rata Biaya Kontrak Rumah Sebulan, Termahal di Jakarta
Kemudian, 9,08 persen masyarakat tinggal di rumah yang bebas sewa, serta 0,80 persen di rumah dinas atau lainnya.
Sementara untuk jumlah masyarakat yang menempati rumah dengan status sewa/kontrak tercatat sebanyak 9,96 persen.
Adapun berdasarkan wilayah, tiga provinsi yang masyarakatnya masih banyak kontrak rumah meliputi DKI Jakarta 30,94 persen, Kepulauan Riau 29,62 persen, dan Bali 24,06 persen.
Baca juga: Jakarta Terendah, Ini 5 Provinsi yang Warganya Banyak Tinggal di Rumah Milik Sendiri
Di sisi lain, terdapat lima provinsi yang masyarakatnya paling sedikit tinggal di rumah kontrakan. Berikut daftarnya: