Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Pengendali Banjir Sungai Tukad Unda di Bali Hampir Beres, Ini Potensinya

Kompas.com - 19/12/2022, 12:34 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR hampir menyelesaikan pembangunan prasarana pengendali banjir bagian hilir Tukad Unda, di Desa Tangkas, Kabupaten Klungkung, Bali.

Program penataan dan normalisasi sungai tersebut akan memberi manfaat dalam mengurangi risiko bencana banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda yang menjadi salah satu pusat kegiatan pariwisata internasional di Bali.

Pembangunan dimulai pada 28 Agustus 2020 dan direncanakan selesai pada 30 Desember 2022 melalui sistem kontrak tahun jamak. Kini progresnya mencapai 98 persen.

Pembangunan yang dilaksanakan antara lain tanggul, check dam, jetty, dan ground sill. Tanggul di bagian hilir dibangun sistem tanggul ganda dengan kapasitas debit banjir 50 tahun.

"Pembangunan ini bermanfaat sebagai pengendalian sedimen di sepanjang Sungai Yeh Sah sebesar 737 ribu m3 dan dapat mereduksi banjir di kawasan ini seluas 430 hektar dan juga sebagai pengaturan morfologi sungai," jelas Direktur Sungai dan Pantai Ditjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, dikutip dari laman Kementerian PUPR pada Minggu (18/12/2022).

Baca juga: Atasi Banjir, Hadi Ajak Basuki Tinjau Sungai Sepanjang Jabodetabek-Punjur

Selain itu bangunan ini juga akan mendukung Pusat Kebudayaan Bali yang masih dalam proses pembangunan dari ancaman banjir.

Pengendalian banjir DAS Tukad Unda yang luasnya mencapai 230,92 km2 ini dilatarbelakangi oleh permasalahan Sungai Tukad Unda yang melintasi Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Karangasem.

Serta, memiliki 6 anak sungai yaitu Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti dan Tukad Sabuh.

Selain itu di bagian hulu dengan adanya Gunung Agung menyebabkan banyak sedimen di daerah aliran sungai tersebut.

Baca juga: Begini Rencana Kementerian PUPR Tangani Banjir di Serdang Bedagai Sumut

Pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak senilai Rp 258 miliar dengan Konsultan Supervisi PT Caturbina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,6 miliar.

Ketua Tim Kunker Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras berharap dengan selesainya pembangunan pengendalian banjir Tukad Unda ini masalah banjir dan sedimentasi erupsi Gunung Agung dapat diatasi.

"Semoga pembangunan pengendali banjir ini juga akan menimbulkan efek perekonomian yang lebih bagus untuk daerah dan masyarakat sekitar Tukad Unda," tutup Andi Iwan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com