Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sederet Upaya Kementerian PUPR Tangani Banjir Jakarta

Kompas.com - 25/10/2022, 12:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR tengah melakukan penanganan kolaboratif dari hulu ke hilir sesuai rencana induk (masterplan) pengendalian banjir di Jakarta.

Sebagai upaya Pemerintah dalam mengurangi kerentanan kawasan metropolitan Jakarta dari bencana banjir.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dari hulu ke hilir lewat kegiatan multisektoral.

Di mana melibatkan seluruh pemilik kepentingan dengan visi bersama untuk menyelesaikan masalah secara berkelanjutan.

“Tugas dan fungsi seluruh pihak, perlu diterjemahkan di lapangan menjadi ‘Peran dan Tanggung jawab Bersama’," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (24/10/2022).

"Kebersamaan dan Kolaborasi harus terus diupayakan sehingga semuanya dapat memahami siapa yang sedang bekerja dan program yang dilaksanakan, termasuk pentingnya keterlibatan masyarakat," imbuhnya.

Baca juga: Kata Basuki, Giant See Wall Bukan Solusi Atasi Banjir Jakarta

Dikatakan Menteri Basuki, untuk menangani banjir Jakarta, salah satu kuncinya adalah kembali ke rencana induk (masterplan) Sistem Pengendalian Banjir Jakarta yang disusun oleh Netherlands Engineering Consultants (NEDECO) pada tahun 1973.

Masterplan tersebut telah direview sebanyak dua kali. Yakni pada tahun 1997 oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), dan pada tahun 2007 melalui program Jakarta Integrated Flood Management Programme (JIFMP).

Salah satu langkah yang telah dilakukan Kementerian PUPR dalam dukungan penanganan banjir Jakarta sesuai rencana induk di bagian hulu adalah pembangunan dua bendungan kering.

Yaitu Bendungan Ciawi dan Sukamahi yang ditargetkan selesai akhir 2022.

Bendungan Ciawi direncanakan memiliki volume tampung 6.05 juta m3 dan luas genangan 39,40 hektar dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 1,32 triliun.

Sementara itu, Bendungan Sukamahi dengan daya tampung 1,68 juta m3 dan luas area genangan 5,23 hektar untuk mereduksi banjir sebesar 15,47 m3/detik.

Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017. Total kontraknya senilai Rp 673,45 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Wijaya Karya-Basuki KSO.

Pembangunan Bendungan Sukamahi menjadi salah satu upaya penanganan banjir di Jakarta.Dok. Kementerian PUPR Pembangunan Bendungan Sukamahi menjadi salah satu upaya penanganan banjir di Jakarta.
Beralih ke bagian hilir, sedang dibangun Sudetan Kali Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT) yang akan mengalihkan debit Kali Ciliwung ke KBT sebesar 60 m3/detik.

Dengan progres konstruksi mencapai 44,21%, sudetan ini direncanakan akan selesai pada April 2023.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com