Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Ampuh Atasi Banjir Jakarta, Apa Itu Bendungan Kering?

Kompas.com - 29/03/2022, 17:33 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Bendungan Ciawi sebagai bendungan kering pertama di Indonesia dipastikan rampung tahun ini.

Konstruksi Bendungan Ciawi mulai dilaksanakan secara bertahap sejak Desember 2016 dengan progres fisik selesai 100 persen pada 2021.

Bendungan Ciawi didesain dengan tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 334,5 meter.

Bendungan Ciawi bervolume tampung 6,05 juta meter kubik dan luas area genangan 39,40 hektar untuk mereduksi banjir sebesar 111,75 meter kubik per detik.

Adapun pembangunan Bendungan Ciawi ditujukan untuk mengurangi debit banjir yang akan masuk ke Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Tuntas 2022, Bendungan Ciawi Diyakini Mampu Kendalikan Banjir Jakarta

Selain Bendungan Ciawi, ada Bendungan Sukamahi yang juga dibangun untuk menjadi bendungan kering pengendali banjir Jakarta.

Pembangunan Bendungan Sukamahi sudah direncanakan sejak tahun 1990-an dan mulai dibangun tahun 2017.

Bendungan Sukamahi didesain dengan tipe urugan random inti miring dengan tinggi puncak 55 meter, lebar 9 meter dan panjang 169 meter.

Daya tampungnya 1,68 juta meter kubik dan luas area genangan 5,23 hektar dengan manfaat mereduksi banjir sebesar 15,47 meter kubik per detik.

Kembali membahas mengenai konsep bendungan kering, apa yang membedakan bendungan kering dengan bendungan pada umumnya?

Baca juga: Profil Bendungan Kuwil Kawangkoan, Pengendali Banjir Kota Manado

Pembeda bendungan kering

Pengamat bendungan Didiek Djarwadi menjelaskan bahwa perbedaan bendungan kering dengan bendungan pada umumnya terletak pada fungsinya.

"Bendungan kering adalah suatu bendungan yang teknik pembuatannya sama dengan bendungan pada umumnya, tetapi difungsikan berbeda," ungkap Didiek saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/3/2022).

Pada musim hujan, pintu-pintu bendungan kering akan ditutup dengan katup sampai penuh, sesuai dengan kapasitasnya.

Kemudian ketika sudah penuh, air bendungan akan dibuang pada kesempatan tidak hujan dengan debit yang telah dipertimbangkan.

"Debit air yang keluar akan disesuaikan dengan kondisi sungai agar tidak terjadi banjir," tambah Didiek.

Adapun pengeluaran air tersebut akan diatur sampai bendungan kering kembali dan siap menampung hujan di musim berikutnya.

Hal ini yang menyebabkan bendungan kering diklaim mampu menjadi pengendali banjir di suatu wilayah.

Berbeda dengan bendungan biasa yang memiliki banyak fungsi, bendungan kering hanya memiliki fungsi tunggal.

"Bahwa apabila ada bendung pengambilan air untuk irigasi di hilir bendungan kering, itu tidak serta merta menambah fungsi utama sebagai pengendalian banjir," pungkas Didiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com