Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 19/12/2022, 11:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah optimistis sektor perumahan masih menjanjikan pada tahun 2023. Terutama sektor perumahan subsidi.

Komisioner Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) Adi Setianto menyampaikan hal ini dalam Economic Outlook dan Prospek Sektor Perumahan 2023 di Jakarta, Senin (19/12/2022).

"Kreativitas skema pembiayaan serta dukungan stakeholder dari ekosistem perumahan diyakini akan mampu mewujudkannya," jelas Adi dalam sambutannya.

Optimisme tersebut muncul di tengah kewaspadaan menjelang memasuki tahun 2023 karena laporan pertumbuhan ekonomi dari beberapa negara yang menunjukkan hasil positif.

Pertama secara year to date terdapat 24 negara di dunia yang telah mengeluarkan data GDP Kuartal III tahun 2022, terdapat 7 negara atau sebanyak 29,2 persen mengalami pertumbuhan ekonomi postif, termasuk Indonesia.

Baca juga: Selama 2 Tahun, REI Berhasil Jual 422.132 Rumah Subsidi

Sementara 15 negara atau 62,5 persen dilaporkan mengalami perlambatan ekonomi dan dua negara atau 8,3 persen lainnya terlihat stagnan.

Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 mencapai 5,72 persen secara tahunan dan tumbuh 1,81 persen secara kuartalan.

Selain itu, kenaikan suku tingkat bunga relatif moderat sebesar 175 basis point (bps) dibandingkan negara lain. Hal ini menunjukkan kebijakan moneter yang dipadukan dengan kebijakan fiskal terukur efektif meredam peningkatan inflasi lebih lanjut.

Berbagai kebijakan yang dimaksud seperti yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah mulai dari peningkatan Giro Wajib Minimum (GWM), peningkatan tingkat bunga terukur, serta langkah pendukung lainnya.

"Ekonomi Indonesia relatif kuat dalam menahan tekanan inflasi mengingat secara fundamental Indonesia mengalami surplus perdagangan 30 bulan berturut-turut karena berkah komoditas yang diikuti dengan kombinasi bauran kebijakan moneter sehingga penyesuaian tingkat bunga tidak agresif dibandingkan dengan negara-negara lain," imbuh Adi.

Baca juga: Harga Rumah Subsidi Naik 2023, Apersi Minta Aturan Lainnya Dibuat Kondusif

Sehingga, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen tahun ini dan 5 persen pada tahun 2023.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+