Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Hunian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Kantongi Medali Perak di PIMNAS 2022

Kompas.com - 07/12/2022, 19:15 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Tim dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) berhasil membawa pulang medali perak di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2022.

PIMNAS ke-35 tersebut berlangsung di Universitas Muhammadiyah Malang dan digelar pada 30 November hingga 3 Desember 2002.

Tim yang terdiri atas mahasiswa Teknik Komputer tahun 2019 tersebut menggagas ide hunian berbasis energi terbarukan yang diberi nama Energy Independent House.

Dalam rilis yang diterima Kompas.com, dijelaskan Energy Independent House merupakan gagasan hunian masa depan yang dapat menghasilkan energi listrik secara mandiri.

Energi listrik tersebut berasal dari beberapa sumber energi terbarukan seperti, tenaga sinar matahari, tekanan dari pijakan kaki di lantai, air hujan, dan angin.

Baca juga: Pengembangan Energi Terbarukan Diusulkan Masuk Proyek Indonesia-Jerman

Proyek tersebut dikerjakan oleh tim mahasiswa masing-masing yakni Ahmad Zufar Ashshiddiqqi, Firda Hanna Ismia, Fulky Hariz Zulkarnaen, Muhammad Ilham Maulana Sidik, dan Nur Hanifah Lastianto,

Tim ini berhasil meraih medali perak untuk kelas poster PKM Gagasan Futuristik Tertulis (PKM GFT) dibawah bimbingan Dosen Departemen Teknik Industri FTUI, Dr.rer.pol. Romadhani Ardi, S.T., M.T.

Pada desain hunian yang diajukan tim FTUI ini, energi baru dan terbarukan dihasilkan dari beberapa sistem, yaitu panel surya, piezoelectric, turbin air dan turbin angin. 

 

Solar panel menghasilkan energi yang memanfaatkan cahaya matahari, piezoelectric memanfaatkan tekanan dari pijakan kaki, serta turbin air dan angin yang masing-masing menghasilkan energi dari arus air dan angin.

Menurut Romadhani Ardi, terdapat lima manfaat dari gagasan yang diajukan tim yang ia bimbing tersebut.

Pertama, diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan energi listrik dari sumber daya alam terbarukan demi mewujudkan energy sustainability.

Baca juga: Proyek Raksasa Neom, Energi Terbarukan, dan Mimpi Sang Pangeran

Kedua, mewujudkan kawasan berbasis smart and green city yang ramah lingkungan dan tanpa polusi udara dari pembangkit listrik konvensional.

Ketiga, menurunkan dampak dan kerugian yang dirasakan oleh masyarakat akibat terjadinya pemadaman listrik.

Keempat, mengurangi ketergantungan konsumsi listrik rumah tangga dari System Average Interruption Duration Index (SAIDI) atau System Average Interruption Frequency Index (SAIFI).

Kelima, mendukung pemerintah dalam upaya mewujudkan tujuan SDG 7, 11, dan 13 untuk menjaga keberlanjutan kehidupan masyarakat Indonesia.

Mengingat kesadaran akan lingkungan yang tinggi, bisa saja gagasan mahasiswa UI ini akan diterapkan di Indonesia pada beberapa tahun mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com