Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Megaproyek Meikarta, Sederet Masalah Hingga Kini Dituntut Sejumlah Pembelinya

Kompas.com - 07/12/2022, 14:06 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Megaproyek Meikarta di Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, tengah menjadi sorotan.

Sebab, sejumlah pembeli apartemennya menuntut pengembalian uang karena merasa tak ada kepastian serah terima unit sejak pembayaran pertama 2017 silam hingga kini.

Tuntutan tersebut dikemukakan oleh sekitar 100 orang yang tergabung dalam Perkumpulan Komunitas Peduli Konsumen Meikarta (PKPKM) saat berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (5/12/2022).

Mengenai Meikarta, Kompas.com telah merangkum profil dan sejumlah masalah yang berkaitan dengan megaproyek ini.

Terdiri dari 100 Gedung dengan Nilai Investasi Ratusan Triliun

Proyek ini diperkenalkan kepada publik pada 4 Mei 2017. Menempati area seluas 500 hektar, melalui proses penguasaan lahan yang diklaim Lippo sudah dimulai sejak 1990-an.

Baca juga: Serah Terima Unit Menggantung, Sejumlah Pembeli Apartemen Meikarta Tuntut Uang Kembali

Chairman Lippo Group James Riady merencanakan pembangunan 100 gedung dengan ketinggian masing-masing 35 lantai.

Ke-100 gedung itu terbagi dalam peruntukkan hunian 250.000 unit, perkantoran strata title, 10 hotel bintang lima, pusat belanja, dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.

Fasilitas yang akan melengkapinya antara lain pusat kesehatan, pusat pendidikan dengan penyelenggara dalam dan luar negeri, tempat ibadah, dan lain-lain.

"Khusus untuk perumahannya, kami membidik segmen kelas menengah. Harga hunian yang kami patok Rp 12,5 juta per meter persegi," tuturnya.

Jika keseluruhan proyek Meikarta ini rampung dalam kurun 20 tahun ke depan, James memperkirakan nilainya bakal mencapai Rp 278 triliun.

"Untuk investasi, dananya berasal dari kelompok usaha Lippo, pra-penjualan, dan kemitraan investasi dengan investor global," tukas James.

Meikarta Terinspirasi dari Nama Ibu James Riady

Nama Meikarta ternyata terinspirasi dan dipersembahkan khusus kepada sang Ibu James Riady dan Jakarta.

"Mei nama mama saya, karta diambil dari nama Jakarta. Jadi, ini merupakan kota baru, terobosan baru yang berbeda," ujar Chairman Lippo Group James Riady, pada Kamis (4/5/2017).

James mengklaim, Meikarta merupakan inisiatif besar dalam membangun Jakarta baru dengan desain dan infrastruktur berkelas internasional.

Karena itu, Meikarta dirancang oleh konsultan-konsultan arsitektur dan perencana asing dengan harapan dapat bersaing di kawasan regional Asia Tenggara

Alasan Dibangunnya Meikarta

Masih banyaknya kebutuhan perumahan membuat Grup Lippo membangun sejumlah proyek kota baru beserta segala fasilitas di dalamnya.

Selain itu, tingginya harga hunian, baik perumahan maupun apartemen, juga membuat banyak orang masih kesulitan untuk memilikinya.

"Indonesia masih kekurangan rumah. Harga properti tidak seharusnya seperti sekarang," kata Mochtar Riady, pendiri Grup Lippo, Kamis (12/7/2018).

Salah satu kota yang sedang dibangun yaitu Meikarta yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat.

Lippo melihat ada ribuan pabrik dan bahkan jutaan orang yang tinggal dan bekerja di wilayah Karawang dan Cikarang. Namun, tidak ada permukiman yang dilengkapi berbagai fasilitas yang memadai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com