Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Energi Terbarukan Diusulkan Masuk Proyek Indonesia-Jerman

Kompas.com - 05/08/2022, 08:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat menyarankan pengembangan energi terbarukan masuk dalam proyek Green Infrastructure Initiative (GII).

Ini disarankan untuk mendukung penurunan emisi dari sektor transportasi seperti yang dicanangkan oleh GII melalui sejumlah proyeknya.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat Meiki W Paendong mengatakan, konsep solusi angkutan transportasi masal semacam bus listrik yang minim bahkan nol emisi dan jejak karbon memang pilihan terbaik.

Tetapi, masalah pembangkit energi terbarukan sebagai sarana penunjang juga harus dipikirkan.

"Jadi secara prinsip sumber listrik bus itu harus berasal dari pembangkit energi terbarukan, bukan dari jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara dan energi fosil lainnya," katanya kepada Kompas.com, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Ini Desakan Walhi kepada Pemerintah Atasi Banjir Rob di Pantura Jateng

Lanjut Meiki, akan lebih baik jika dana GII dialokasikan untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) skala komunitas hingga pedesaan.

"Karena prinsip pengurangan emisi karbon akan tidak ada artinya jika dana GII dialokasikan ke bus listrik, sedangkan sumber listriknya masih berasal dari PLTU batu bara," tambahnya.

Untuk diketahui, GII adalah inisiatif bilateral strategis antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federal Jerman.

Inisiatif ini disepakati pada tahun 2019 di Berlin yang mencakup fasilitas kerja sama keuangan (FC) selama 5 tahun senilai 2,5 milyar Euro.

Ini dilakukan untuk mendukung proyek infrastruktur peduli lingkungan di 3 sektor utama, yaitu pengelolaan limbah padat, pengelolaan air dan air limbah, dan angkutan umum perkotaan.

Baca juga: Indonesia-Jerman Mulai Studi Kelayakan 15 Proyek Green Infrastructure Initiative

Awalnya, GII menetapkan 4 provinsi meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali untuk diidentifikasi sebagai potensi proyek investasi dan pengembangan studi persiapan.

Pada Februari 2022, Indonesia dan Jerman telah meresmikan dimulainya studi kelayakan 15 proposal proyek GII di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.

Kemudian Indonesia dan Jerman menambahkan 2 provinsi GII yang baru yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini direncanakan akan mulai dikerjakan pada 2023.

Dari 15 proyek GII, 6 proyek di antaranya berada di sektor Transportasi Publik Perkotaan, dan 4 dari 6 proyek tersebut menggunakan baterai listrik berupa Battery Electric Busses (BEB).

4 proyek tersebut adalah Bus Rapid Transit (BRT)–Bandung Metropolitan Urban Public Transport (Electric Bus), Surabaya BRT, Corridor Petanglong (Greater Pekalongan), Public Transport in Greater Solo: phasing out diesel fleets and Corridor Extension.

Rencana elektrifikasi angkutan umum perkotaan tersebut turut didukung oleh Kementerian Perindustrian yang menargetkan produksi kendaraan listrik roda empat sebanyak 600 ribu unit dan roda dua 2,45 juta pada tahun 2030.

Produksi ini diharapkan mampu menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 2,7 juta ton dari kendaraan roda empat dan 1,1 juta ton dari kendaraan roda dua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com