Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Properti Masuk Lima Besar yang Paling Diminati, Investasi Tembus Rp 80,5 Triliun

Kompas.com - 25/10/2022, 19:30 WIB
Thefanny,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran menempati urutan ketiga dalam realisasi investasi kuartal III-2022 dengan nilai Rp 28,9 triliun. Nilai ini meningkat Rp 2,3 triliun dari kuartal sebelumnya sebesar Rp 26,6 triliun.

Jika dijumlahkan, investasi di sektor properti pada kuartal I-III tahun 2022 menjadi sektor ke-4 yang paling dicari oleh investor.

Hingga saat ini, pendanaan sektor properti telah menyentuh angka Rp 80,5 triliun, atau sekitar 9 persen dari total investasi yang diterima Indonesia.

“Kita (pemerintah) tidak fokus lagi semata-mata pada (investasi) sektor jasa, tapi kita sudah membangun industri hilirisasi, dan ini terkonfirmasi,” tegas Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers Realisasi Investasi PMA & PMDN Triwulan III (Juli-September) Tahun 2022, Senin (24/10/2022).

Pasalnya, realisasi investasi pada kuartal I dan II tahun ini didominasi oleh sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, sektor pertambangan, serta sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi.

Berikut besar pendanaan investasi dari lima sektor yang paling diminati investor selama Januari-September 2022 berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM:

1. Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya: Rp 131,8 triliun
2. Transportasi, gudang, dan telekomunikasi: Rp 97,6 triliun
3. Pertambangan: Rp 96,5 triliun
4. Perumahan, kawasan industri, dan perkantoran: Rp 80,5 triliun
5. Listrik, gas, dan air: Rp 68,6 triliun

Perkembangan sebuah negara layaknya sebuah domino. Ketika satu sektor meningkat, sektor tersebut akan memengaruhi sektor-sektor lainnya sehingga nantinya negara akan maju.

Bahlil mengambil contoh perkembangan transportasi yang meningkat dapat meningkatkan sektor pariwisata. Dengan meningkatnya sektor pariwisata, sektor properti akan meningkat, dan diikuti dengan sektor listrik, gas, dan air.

Dengan angka-angka ini, Bhalil optimis dalam perkembangan ekonomi nasional ke depannya, khususnya dengan adanya perbincangan ekonomi Indonesia yang rentan terkena resesi di tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com