Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tantangan Sektor Properti Indonesia Capai Emisi Nol Bersih

Kompas.com - 28/06/2022, 09:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencapai target net-zero emission (NZE) atau emisi nol bersih di sektor properti bukan hal yang mudah. Terlebih bagi negara berkembang, seperti Indonesia.

Mengutip rilis Colliers yang diterima Kompas.com, hal paling sederhana untuk mencapai target emisi nol bersih di sektor properti adalah lewat penggunaan energi terbarukan, sebut saja solar panel.

Sayangnya, jika properti di negara berkembang lebih bergantung pada energi terbarukan, artinya mereka harus menggunakan teknologi yang lebih mahal.

Belum lagi kebanyakan teknologi pendukung penggunaan energi terbarukan diproduksi di negara-negara maju.

Melihat biaya teknologi disertai nilai mata uang yang terus menurun, maka negara berkembang akan semakin kesulitan untuk mengurangi emisi karbon dari sektor properti dan konstruksi.

Baca juga: Pasang Solar Panel Bisa Tingkatkan Nilai Properti Anda

Apalagi, tanpa adanya manfaat nyata dan langsung, biaya pendanaan energi terbarukan akan menghambat pemilik properti untuk memperbaiki aset mereka.

Oleh karena itu, diharapkan ada kebijakan dari pemerintah untuk memberi insentif kepada pemilik properti.

Misalnya, lewat kebijakan menurunkan pajak properti atau pemberian izin pengembangan dengan kepadatan lebih tinggi atas syarat bangunan dirancang sesuai kriteria bangunan hijau.

Adapun hal ini diharapkan bisa membantu rencana jangka pendek Indonesia yang ingin meningkatkan pasokan energi baru dan terbarukan menjadi 23 persen dari bauran energi primer pada tahun 2025.

Juga cita-cita Indonesia untuk setidaknya meningkatkan pasokan energi baru dan terbarukan sebanyak 31 persen pada tahun 2050.

Baca juga: Berapa Biaya Pemasangan PLTS Atap di Rumah? Simak Penghitungannya

Sementara itu, Global Status Report for Buildings and Construction 2019 menyebutkan terdapat tiga hal yang bisa dilakukan pemilik properti agar bisa mencapai emisi nol bersih.

Pertama adalah renewables atau energi terbarukan. Langkah ini merupakan solusi jangka pendek yang membutuhkan capital expenditure atau belanja modal lebih rendah dari langkah pengurangan emisi lain.

Sebagai contoh, pemilik properti mencapai hal ini dengan mengalihkan penggunaan energi ke energi terbarukan, seperti penggunaan solar panel atap.

Kedua adalah retrofitting yang melibatkan pemasangan sistem Heating Ventilation and Air Conditioner (HVAC) yang terhubung ke energi terbarukan seperti solar panel dan turbin angin.

Langkah retrofitting juga bisa diwujudkan lewat penyediaan parkir sepeda untuk masyarakat yang ingin bepergian menggunakan sepeda.

Ketiga adalah responsible ownership atau kepemilikan yang bertanggung jawab. Investor atau pengelola properti harus berusaha untuk meningkatkan kinerja lingkungan bangunan mereka.

Hal ini juga termasuk tindakan mendorong penyewa atau penghuni untuk mempertimbangkan pola konsumsi energi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com