Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi, Waspadai Hal Ini Ketika Berkendara di Tol Cipularang

Kompas.com - 27/06/2022, 11:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kecelakaan terjadi di Km 92 Tol Cipularang pada Minggu (26/6/2022) pukul 20.20 WIB.

Kepala Induk Patroli Jalan Raya (PJR) Ruas Tol Cipularang AKP Denny Catur mengatakan, kejadian bermula dari Bus Laju Prima B 7602 XA dari arah Bandung menuju Jakarta menabrak beberapa kendaraan di depannya.

"Kecelakaan beruntun ini melibatkan beberapa kendaraan sekaligus karena memang saat kejadian situasi lalu lintas sedang padat, mengingat hari Minggu biasanya terjadi peningkatan lalu lintas masyarakat yang dari Bandung menuju ke Jakarta," ujar AKP Denny, mengutip rilis, Senin (27/6/2022)

Dampak dari kecelakaan, sempat terjadi kepadatan jelang lokasi kejadian.

Untuk mengurai kepadatan, atas diskresi Kepolisian mulai pukul 21.50-23.34 WIB dilakukan pengalihan lalu lintas secara situasional.

Baca juga: Viral Pengguna Tol Lawan Arah di GT Fatmawati, Ketahui Aturannya

Kendaraan yang menuju Jakarta dialihkan keluar Padalarang Timur, untuk kemudian dapat masuk kembali melalui Gerbang Tol (GT) Jatiluhur.

Oleh karena itu, Pihak Kepolisian dan Jasa Marga mengimbau pengguna jalan agar selalu memastikan kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan.

"Kami mengimbau kepada para pengemudi bus agar selalu mengecek kondisi kendaraannya, terutama keberfungsian rem, menjaga kecepatan kendaraan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas saat melakukan perjalanan, demi keamanan dan keselamatan bersama," tambah AKP Denny.

Selain itu, AKP Denny juga mengimbau pengguna jalan dalam keadaan prima dan beristirahat di rest area jika lelah atau mengantuk.

Lebih lanjut, Km 92 Tol Cipularang memang merupakan daerah rawan kecelakaan karena kontur jalan yang menurun dari arah timur ke barat.

Baca juga: Takhta Raja Jalan Tol Masih Dikuasai Jasa Marga

Hal tersebut mengakibatkan tak sedikit kendaraan melaju dengan kencang.

"Hal ini membuat sejumlah kendaraan kurang bisa mengantisipasi sehingga terjadi kecelakaan," sebut AKP Denny, mengutip Kompas.com.

Hal serupa juga pernah dikatakan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul yang kini menjabat sebagai Kabagren Rorenmin Baharkam Polri.

"Kalau dilihat dari hasil kajian ilmiah Kilometer 90-100 secara keseluruhan, pengguna kendaraan memang harus ekstra hati-hati saat melewati jalur tersebut. Kondisi jalanan menurun dengan belokan dan kontur angin membuat pengendara harus lebih hati-hati," kata Martinus, seperti dimuat Kompas.com, Selasa (2/12/2014).

Sementara pakar transportasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ofyar Z Tamin menjelaskan, selain kondisi jalan, kesalahan pengendara atau faktor human error juga berpengaruh.

Trek jalan yang mulai menurun dari Km 100 ditambah dengan massa kendaraan membuat laju kendaraan bertambah cepat.

Oleh karena itu, pengemudi membutuhkan konsentrasi penuh dalam mengendalikan laju kendaraan.

"Saat mendesain dan membangun jalan ada yang disebut kecepatan rencana. Artinya, kendaraan akan aman jika melaju baik saat memasuki tikungan atau jalan menurun berada di bawah kecepatan rencana," ujar Tamin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com