Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Konstruksi di Australia Makin Tinggi, Apartemen Jadi Pilihan

Kompas.com - 24/05/2022, 11:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Biaya konstruksi dan material di Australia kian naik secara progresif selama beberapa tahun ke depan.

Komisaris dan CEO Crown Group Iwan Sunito mengatakan, kondisi ini juga diiringi oleh keterbatasan pasokan bahan baku dan kekurangan tenaga kerja.

“Pasokan hunian yang terbatas dan peningkatan jumlah pembeli berarti banyak konsumen yang tidak sanggup memiliki rumah tapak dan unit apartemen adalah pilihan yang lebih terjangkau,” ujar Iwan, dikutip dari siaran pers, Selasa (24/5/2022).

Selama dua tahun ke depan, Iwan meyakini akan lebih banyak unit apartemen yang akan terjual dibandingkan rumah tapak.

Kendati pembelian apartemen dianggap menjadi solusi, konsumen tetap harus bersiap menghadapi kenaikan harga.

Baca juga: Selain Rumah Tapak dan Apartemen, Investasi Properti Jenis Ini Juga Menjanjikan Keuntungan

“Kami melihat peningkatan persentase dua digit dalam biaya pembangunan apartemen baru setiap tahun di masa mendatang,” tambah Iwan.

Menurutnya, ketersediaan unit apartemen off the plan dan apartemen yang sudah selesai dibangun semakin berkurang dari hari ke hari.

Artinya, ada pergerakan dari owners-occupiers dan investor yang sangat aktif saat ini atau pada pasca-pandemi.

Investor kembali ke pasar karena harga sewa meningkat yang memungkinkan mereka mengimbangi kenaikan suku bunga melalui kenaikan harga sewa,” Iwan kembali memaparkan.

Menanggapi kondisi ini, Iwan berpendapat, sangat masuk akal bagi konsumen apabila mereka terlihat bergegas membeli properti sekarang.

Baca juga: Pemilik Apartemen di Jakarta Masih Hati-Hati Naikkan Harga Sewa

Tujuannya adalah untuk menghindari kenaikan harga dua digit yang disebabkan oleh meningkatkan biaya konstruksi dan material, ditambah dengan keterbatasan tenaga kerja.

Sementara itu, investor dari luar negeri yang aktif di sektor properti Australia berasal dari Tiongkok dan Indonesia.

Investor dari kedua negara tersebut ingin mendapatkan stok unit apartemen yang sudah selesai sebagai investasi properti melalui penawaran harga yang terjangkau.

“Masyarakat Indonesia adalah komunitas investor terbesar kedua bagi Crown Group yang telah merasakan betapa menguntungkannya berinvestasi properti Australia, terutama di Sydney,” kata Iwan.

Jelas Iwan, para investor yang sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi unit apartemen Australia harus bertindak sekarang dengan membeli dari pengembang terpercaya dengan rekam jejak yang jelas dan menghasilkan apartemen berkualitas sesuai anggaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com