BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Sinar Mas Land

Selain Rumah Tapak dan Apartemen, Investasi Properti Jenis Ini Juga Menjanjikan Keuntungan

Kompas.com - 09/05/2022, 14:45 WIB
Yogarta Awawa Prabaning Arka,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kultur berkolaborasi tengah menjadi tren di masyarakat, khususnya kalangan milenial. Kolaborasi seolah menjadi kata kunci bagi milenial untuk menghasilkan ide dan inovasi.

Perkembangan kultur kolaborasi turut menciptakan tren hunian bersama, yakni shared house dan co-living. Secara prinsip, kedua jenis hunian bersama ini memiliki kesamaan, yakni memiliki kamar pribadi untuk setiap penghuni dan area luar ruangan yang bisa digunakan bersama.

Perbedaannya, co-living memiliki lebih banyak ruangan yang bisa digunakan secara bersama oleh penghuni, seperti tempat bekerja satu serta living room, ketimbang shared house.

Kedua jenis hunian bersama itu menawarkan keuntungan investasi. Pasalnya, keduanya menawarkan solusi bagi milenial yang ingin merasakan hidup bersama di perkotaan dengan fasilitas yang cukup lengkap.

Lalu, apa saja kelebihan berinvestasi properti jenis shared house dan co-living? Simak ulasan berikut.

1. Kebutuhan hunian sewa selalu tumbuh

Setiap tahun, kebutuhan akan hunian sewa, terutama di kota besar, selalu tumbuh. Terlebih, sebagian besar milenial dan generasi Z memilih menyewa hunian agar bisa dekat dengan tempat kerja.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid mengatakan, pemenuhan kebutuhan rumah di kota besar seperti Jakarta tidak akan lagi menggunakan konsep hak milik, tetapi sewa.

Baca juga: Bidik Generasi Milenial, Sinar Mas Land Rekonstruksi DP Mall Semarang

Migrasi penduduk yang terus terjadi di Jakarta akan membuat kapasitas kota semakin padat. Hal ini membuat hunian sewa akan terus diminati selama milenial belum mampu membeli rumah.

Sambil menabung untuk membeli rumah, mereka bisa menyewa di shared house atau co-living. Saat ini, banyak hunian bersama tersedia di sekitar Jakarta, seperti Serpong.

2. Permintaan tinggi jika berada di lokasi strategis

Lokasi menjadi pertimbangan penting dalam investasi properti, termasuk hunian bersama. Hunian yang berada di lokasi strategis akan diincar oleh banyak orang.

Lokasi strategis bukan berarti harus berada di pusat kota. Hunian dengan aksesibilitas bagus serta dekat dengan fasilitas publik juga dianggap memiliki lokasi strategis.

Pasalnya, penghuni di kawasan residen tersebut dapat dengan mudah menjangkau berbagai fasilitas umum, seperti supermarket, mal, rumah sakit, sekolah, dan universitas.

Baca juga: Sinar Mas Land Bangun Garden Hous, Rumah Tiga Fungsi di Grand Wisata Bekasi

Karena aksesibilitas bagus, penghuni pun bisa bermobilitas secara mudah, baik dengan transportasi publik, seperti bus dan kereta, maupun kendaraan pribadi.

Adapun wilayah strategis yang saat ini menjadi primadona dalam berinvestasi properti adalah Serpong. Wilayah ini tengah menjelma menjadi kawasan bisnis dan pendidikan selain Jakarta. Selain itu, lokasinya yang dekat dengan Jakarta membuat Serpong menjadi pilihan milenial sebagai lokasi hunian

3. Harga sewa berpotensi mengalami kenaikan per tahun

Setiap tahun, harga sewa properti, termasuk hunian bersama, berpotensi mengalami kenaikan. Adapun kenaikan harga sewa rumah dipengaruhi berbagai faktor, seperti perkembangan daerah sekitar, inflasi, peningkatan permintaan, serta kondisi rumah itu sendiri.

Lazimnya, harga sewa hunian akan mengalami kenaikan sebesar 5 persen per tahun. Bahkan, jika kondisi ekonomi sedang bagus, pemilik rumah bisa mendapatkan kenaikan sampai 15 persen.

4. Fleksibilitas pembayaran jadi nilai plus hunian bersama

Hunian bersama biasanya memiliki metode pembayaran sewa yang lebih fleksibel, mulai dari harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester, hingga tahunan.

Fleksibilitas tersebut menjadi keunggulan hunian bersama ketimbang apartemen atau rumah kontrakan di mata penyewa. Sebab, mereka bisa fleksibel dalam menentukan periode sewa.

Baca juga: Klaster O2+ Urban Pop Fase 1 Habis dalam Waktu Singkat, Sinar Mas Land Buka Fase ke 2

Bagi pemilik rumah, hal itu juga bisa memberi keuntungan karena dapat menarik minat milenial. Apalagi, jika hunian yang ditawarkan nyaman.

Akan tetapi, lebih baik pemilik rumah membuat ketentuan sewa di hunian bersama. Sebagai contoh, penghuni harus membayar sewa minimal selama 1 bulan. Selanjutnya, penghuni bisa bebas menentukan periode sewa sesuai keinginan dan ketentuan yang berlaku.

5. Menawarkan gaya hidup modern

Hunian bersama sudah menjadi tren di berbagai belahan dunia dalam beberapa waktu belakangan. Bermula dari Denmark pada awal 1960-an, konsep hunian bersama menyebar ke berbagai negara, seperti Inggris, Amerika Serikat (AS), serta Singapura.

Hunian bersama memadukan desain interior yang modern dengan area yang fungsional. Hal ini dilakukan untuk membuat suasana rumah yang nyaman sekaligus membuat penghuni lebih produktif.

Sebagai contoh, fasilitas ruang bersama pada hunian co-living dapat dimanfaatkan penghuni untuk berbagai aktivitas komunal, seperti menonton film, bermain game, berolahraga indoor, serta menciptakan ide bisnis.

Singkatnya, hunian bersama dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan penghuni pada satu tempat, yakni di rumah.

Itulah potensi keuntungan dari investasi properti jenis hunian bersama. Salah satu pengembang kredibel yang menyiapkan hunian bersama adalah Sinar Mas Land di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang.

Sinar Mas Land memiliki Klaster Zena di The Mozia BSD. Klaster ini memiliki dua jenis produk yang bisa dipilih konsumen sesuai kebutuhan.

Pertama, share house. Zena Share House berkonsep ini terdiri dari tiga lantai dengan ukuran dimensi 7x5 meter (m) dan luas tanah 103 meter persegi (m2).

Bangunan tersebut memiliki total 6 kamar dan setiap lantai memiliki 2 kamar mandi. Dengan kamar sebanyak itu, Zena Share House cocok disewakan untuk mahasiswa atau karyawan.

Kedua, co-living yang merupakan proyek mixed-use dapat dijadikan tempat tinggal, ruang kreatif, sekaligus tempat yang ideal untuk kantor.

Zena Co-Living memiliki ukuran dimensi bangunan 7x5 m dan luas tanah 71 m2. Lantai 1 terdiri dari ruangan luas yang cocok untuk dijadikan ruang kreatif bersama. Sementara, lantai 2 terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, serta living room.

Selain Zena di The Mozia BSD, Sinar Mas Land juga memiliki klaster lain yang potensial untuk dijadikan investasi, yakni Asatti Garden House BSD dan Anarta House.

Asatti merupakan apartemen empat lantai dengan skala kecil atau tidak terlalu tinggi (low rise apartment). Bangunan ini dimaksudkan untuk mengedepankan kenyamanan layaknya rumah tapak dan berlokasi di kawasan residential Vanya Park BSD City, Tangerang.

Low rise apartment Asatti  juga cocok dijadikan investasi.DOK. Sinar Mas Land. Low rise apartment Asatti juga cocok dijadikan investasi.

Sementara itu, Anarta merupakan klaster dengan konsep guesthouse yang dapat digunakan sebagai rumah kos dan tempat usaha. Anarta memiliki tiga lantai. Setiap lantai terdiri dari dua kamar tidur dan satu kamar mandi.

Saat ini, Sinar Mas Land sedang mengadakan promo Double Dream (Double Benefits, Double Rewards, Double Savings). Melalui promo ini, pelanggan dapat menikmati potongan harga hingga 22 persen, benefit 6 persen, insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta gratis biaya lainnya.

Anarta yang memiliki konsep guesthouse juga cocok dijadikan investasi.DOK. Sinar Mas Land. Anarta yang memiliki konsep guesthouse juga cocok dijadikan investasi.

Selain itu, pelanggan juga berkesempatan mendapatkan grand prize menarik 1 unit apartemen Southgate Altuera Tipe Studio selama promo Double Dream. Adapun promo Double Dream periode 1 berlangsung pada 22 Februari 2022 sampai 30 Juni 2022.

Untuk informasi lebih lanjut dan melihat katalog promo Double Dream, Anda bisa klik tautan ini atau kunjungi laman https://www.sinarmasland.com/doubledream. Anda juga dapat menghubungi nomor 021 53159000.


Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com