Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ritual Mudik dan Kemajuan Infrastruktur Indonesia yang Membuat WN Inggris Takjub

Kompas.com - 06/05/2022, 20:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Ia sempat mampir minum kopi di ibu kota Jawa Tengah itu, dan mulai melanjutkan perjalanan kira-kira pukul 21.00 WIB.

Karena jalan tol sepi, mereka akhirnya bisa tiba di Jakarta sebelum pukul 03.00 pagi WIB. Artinya total perjalanan yang ditempuh sekitar 14 jam.

Colm mengaku sempat merasa khawatir dengan pemberlakuan sistem one way di jalan tol.

Namun akhirnya memutuskan untuk mengecek kondisi jalan tol dengan bertanya kepada pihak pengelola dalam hal ini PT Jasa Marga (Persero) Tbk melalui akun Twitter.

“Saya sangat bahagia, mereka merespon dengan cepat apa yang saya tanyakan. Pelayanannya sangat baik,” jelas Colm.

Namun, ia mengaku masih membiasakan diri dengan pengemudi Indonesia yang menyalip di kiri jalan, yang merupakan hal ilegal di Inggris. Selain itu ada beberapa bus melaju dengan kecepatan tinggi.

“Tapi kondisi jalannya bagus dan pengelola tol membuka gerbang tambahan untuk mengurangi antrean. Saya juga sempat berhenti di salah satu rest area antara Semarang dan Cirebon untuk mengisi bensin. Pelayanannya sangat bagus,” tambahnya.

Beda dengan Inggris

Colm mengatakan salah satu hal yang paling membuat ia terkesan adalah jalan tol layang karena hal ini tidak ia temukan di Inggris.

“Kondisi jalan dari Semarang ke Jakarta sama baiknya dengan kebanyakan jalan raya di Inggris. Namun di Inggris hanya ada sedikit jalan tol lebih banyak di Perancis dan Jerman,” paparnya.

Namun demikian, menurutnya sebagian besar jalan raya di Inggris sudah gratis dan jalan tol utamanya memiliki jembatan dan terowongan besar.

Sementara itu, penggunaan kartu elektronik untuk membayar tol di Indonesia lebih efisien daripada di Inggris.

Awalnya memang dilakukan pembayaran secara tunai namun telah berubah dan menjadi otomatis dimana pengguna tol akan membeli saldo prabayar melalui aplikasi.

“Perbedaan besar lainnya adalah bahwa di London, pengguna jalan tol bisa membayar biaya kemacetan juga biaya emisi karbon. Pembayaran ini mendorong orang menggunakan transportasi umum,” tegas Colm.

Ia berharap dengan infrastuktur jalan yang baik seperti sekarang, bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat Indonesia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com