Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SIG dan Kementerian PUPR Bersinergi Ciptakan Konstruksi Ramah Lingkungan

Kompas.com - 08/04/2022, 09:00 WIB
Hamzah Arfah,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Kebutuhan konstruksi untuk infrastruktur, perumahan dan kawasan yang terus meningkat di Indonesia, membuat PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersinergi terkait konstruksi ramah lingkungan.

Hal ini dilakukan, sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan. Terlebih, Kementerian PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis.

Salah satunya Instruksi Menteri PUPR nomor 4 tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada pekerjaan konstruksi yang ada di lingkupnya.

Baca juga: Material Ini Bisa Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Industri Konstruksi

Dalam instruksi menteri tersebut, tercantum untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi.

Adapun Semen Non OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah, jika dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur, sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, sinergi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meningkatkan pemahaman, serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya.

"Serta meningkatkan peran pelaku usaha, dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya," ujar Yudha, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa.

SIG memiliki visi untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan.

"Melalui semangat Go Beyond Next untuk mendukung kehidupan masa depan yang berkelanjutan, SIG telah mengembangkan produk ramah lingkungan," ucap Donny.

Donny menjelaskan, selain portofolio produk semen Non OPC untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8 sampai 44 persen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan.

Seperti teknologi konstruksi DynaHome untuk percepatan pembangunan perumahan, SpeedCrete untuk solusi perbaikan perkerasan beton dengan open traffic dalam 4 jam, yang memungkinkan  penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet.

"Serta ThruCrete, solusi perkerasan beton dengan porositas hingga 35 persen, yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi resiko banjir," tutur Donny.

Di samping itu, melalui unit pengolahan limbah bernama Nathabumi, SIG memanfaatkan limbah industrial maupun sampah perkotaan sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif melalui metode co-processing.

Beberapa jenis limbah industri seperti fly ash, bottom ash dan copper slag, juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku semen dan produk turunannya. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com