Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SIG dan Kementerian PUPR Bersinergi Ciptakan Konstruksi Ramah Lingkungan

Hal ini dilakukan, sebagai upaya untuk memitigasi dampak konstruksi terhadap lingkungan. Terlebih, Kementerian PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis.

Salah satunya Instruksi Menteri PUPR nomor 4 tahun 2020 tentang penggunaan Semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) pada pekerjaan konstruksi yang ada di lingkupnya.

Dalam instruksi menteri tersebut, tercantum untuk mewujudkan pembangunan konstruksi yang berkelanjutan, diperlukan optimalisasi penggunaan material yang ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi.

Adapun Semen Non OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah, jika dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur, sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan, sinergi ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi, meningkatkan pemahaman, serta mendorong optimalisasi penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya.

"Serta meningkatkan peran pelaku usaha, dalam penggunaan material semen ramah lingkungan dan produk turunannya," ujar Yudha, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (7/4/2022).

Direktur Utama SIG Donny Arsal mengatakan, konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa.

SIG memiliki visi untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan.

"Melalui semangat Go Beyond Next untuk mendukung kehidupan masa depan yang berkelanjutan, SIG telah mengembangkan produk ramah lingkungan," ucap Donny.

Donny menjelaskan, selain portofolio produk semen Non OPC untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8 sampai 44 persen, SIG juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan.

Seperti teknologi konstruksi DynaHome untuk percepatan pembangunan perumahan, SpeedCrete untuk solusi perbaikan perkerasan beton dengan open traffic dalam 4 jam, yang memungkinkan  penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet.

"Serta ThruCrete, solusi perkerasan beton dengan porositas hingga 35 persen, yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi resiko banjir," tutur Donny.

Di samping itu, melalui unit pengolahan limbah bernama Nathabumi, SIG memanfaatkan limbah industrial maupun sampah perkotaan sebagai bahan baku dan bahan bakar alternatif melalui metode co-processing.

Beberapa jenis limbah industri seperti fly ash, bottom ash dan copper slag, juga dapat digunakan sebagai alternatif bahan baku semen dan produk turunannya. 

Adapun sinergi antara SIG dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi PUPR, ditandai dengan piloting pelatihan untuk 60 tenaga konstruksi di Palembang (Sumatra Selatan), 30 tenaga konstruksi di DKI Jakarta, serta sebanyak 30 tenaga konstruksi di Surabaya (Jawa Timur).

Kegiatan pelatihan yang dilakukan di antaranya, praktik aplikasi penggunaan DynaPump, produk semen khusus untuk aplikasi struktur atau non-struktur, serta mortar.

Selain itu, pemberian materi mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tren konstruksi berkelanjutan, metode konstruksi, serta perkembangan teknologi semen dan produk turunannya.

Dalam pelaksanaan pelatihan yang digelar, dukungan yang diberikan SIG terkait penyediaan modul, bahan dan alat praktik, instruktur, serta Alat Pengaman Diri (APD).

SIG melalui komunitas Jago Bangunan, sejak tahun 2006 hingga sekarang, telah memiliki anggota sebanyak 13.181, dengan 6.368 tenaga konstruksi telah mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK).

https://www.kompas.com/properti/read/2022/04/08/090000721/sig-dan-kementerian-pupr-bersinergi-ciptakan-konstruksi-ramah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke