Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Material Ini Bisa Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Industri Konstruksi

Kompas.com - 03/04/2022, 13:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Institut Politeknik Worcester di Massachusetts, Amerika Serikat, berhasil mengembangkan bahan konstruksi yang dapat menghilangkan efek gas rumah kaca dari beton.

Peneliti tersebut adalah Suzanne Scarlata dan Nima Rahbar. Mereka menemukan bahan konstruksi enzimatik (ECM) yang dapat memperbaiki diri sendiri sehingga mampu menambal beton yang rusak.

ECM terdiri dari karbon anhidrase, yang merupakan enzim dalam sel hidup. Pada reaksi dengan karbon dioksida, senyawa ini membentuk kristal kalsium karbonat, yang merupakan komponen utama ECM.

Komponen lain dari ECM adalah bubur pasir dan polimer, yang bertindak sebagai agen pengikat.

Campuran terakhir adalah ECM yang dapat menghilangkan karbon dioksida dari udara dan menyimpannya di struktur enzim.

Baca juga: Mana Lebih Aman untuk Halaman Rumah, Paving atau Cor Beton?

Seperti diketahui, industri konstruksi menyumbang sekitar 39 persen dari emisi gas rumah kaca di seluruh dunia.

Beton merupakan material utama dalam berbagai proses konstruksi. Namun material ini  menyumbang 8 persen emisi gas rumah kaca dari total emisi di sektor industri.

Beton dibuat dengan menggunakan semen yang dicampur dengan campuran kasar dari bahan-bahan seperti batu dan pasir.

Setelah dicampur, beton dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras. Campuran yang mengeras kemudian digunakan untuk tujuan konstruksi.

Meskipun proses pembuatan beton tidak melepaskan karbon dioksida, namun ketika dilapisi lagi dengan semen, beton dapat melepaskan sejumlah besar gas karbon dioksida.

Baca juga: Ini Faktor yang Bikin Beton Pracetak Jadi Primadona Konstruksi

Karena itu, banyak perusahaan konstruksi mulai menggunakan material beton ramah lingkungan untuk memangkas dampak buruk dari penggunaan beton konvensional.

ECM saat ini telah dilisensiskan oleh perusahaan Enzymatic Inc. agar dapat diproduksinya sebagai bahan konstruksi dalam skala lebih besar.

Para peneliti sedang bekerja untuk meningkatkan kekuatan ECM dan meningkatkan ketahanannya terhadap air dan kelembaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com