Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2022, 10:36 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura II (Persero) menargetkan 20 bandara akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan kapasitas 25,34 megawatt peak (MWp) pada tahun 2025.

Penerapan PLTS ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

"Pada tahun 2025, ditargetkan sebanyak 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp, kata President Director AP II Muhammad Awaluddin seperti dikutip Antara, Minggu (13/02/2022).

Baca juga: Konstruksi Landasan Pacu Bandara Halim Ditargetkan Rampung 4 Bulan

Awaluddin menjelaskan pemanfaatan EBT di lingkungan AP II sangat mendukung implementasi teknologi dalam mewujudkan "smart airport" sehingga meningkatkan daya saing (competitiveness) bandara-bandara AP II di era Industri 4.0.

AP II telah memiliki masterplan pengembangan Eco Airport periode 2021-2030. Eco Airport ini mendukung visi perusahaan menjadi "Smart & Connected Airport".

Pemanfaatan EBT di bandara di lingkup AP II juga nantinya akan menggunakan teknologi baru yang bisa diintegrasikan dengan teknologi eksisting.

Pada fase pertama, yakni 2021 telah diimplementasikan pemanfaatan PLTS yang dipasang di atap bangunan di sejumlah gedung di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kualanamu dan Bandara Banyuwangi dengan kapasitas 1,83 MWp.

Fase kedua, yakni tahun ini direncanakan penggunaan PLTS Atap mencapai EBT 3,78 MWp.

Pada fase ketiga, yaitu 2023-2025 direncanakan pemanfaatan PLTS di atas tanah (ground mounted) berkapasitas 18,69 MWp dan PLTS terapung (floating) berkapasitas 1,8 MWp.

Dengan demikian, pada 2025, 20 bandara AP II telah memiliki PLTS dengan kapasitas 26,34 MWp.

Di dalam pemanfaatan EBT ini, AP II mempersiapkan 3 aspek penting, yakni SDM, proses dan teknologi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com