Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Menteri Siti Nurbaya, Wagub Sumut Bicara Ekowisata, Jalan Alternatif sampai Orang Utan

Kompas.com - 11/01/2022, 11:00 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

“Progresnya sudah berjalan, pengerjaan fisiknya sudah, jalannya sudah dibuka. Tinggal sekitar lima kilometer lagi di kawasan hutan lindung, jadi kita perlu minta izin KLHK untuk alih status sehingga jalur ini semua terhubung,” kata Edy.

Hal ini menjadi prioritas karena Karo merupakan daerah penghasil bahan pangan dan sayur-mayur. Infrastruktur akses untuk daerah ini perlu mendapat perhatian lebih.

“Karo itu tempat logistiknya Sumut bersama Humbahas, itu yang membuat dia prioritas. Karo juga objek wisata favorit untuk Medan sekitarnya, ini merupakan proyek strategis,” ucapnya.

Rute jalur alternatif ini lebih pendek dari jalur utama Medan-Berastagi (76 kilometer), yakni hanya 55,87 kilometer. Menurut Terkelin, jalur ini lebih landai di banding jalur utama.

“Kalau jalur Kutalimbaru, lebih landai dan sudah jalur eksisting sekitar 43 kilometer. Sisanya kita masih harus membuka jalur hutan, karena itu kita minta bantuan gubernur untuk mendapatkan izin membuka jalur di kawasan hutan,” tutur Terkelin.

Jalur alternatif Medan-Berastagi via Rumahliang (Delitua-Rumahliang-Serdang-Barusjahe-Berastagi) juga terkendala pembukaan jalan di kawasan hutan lindung dan hutan konservasi.

Sudah ada jalan setapak tetapi butuh pelebaran yang perlu izin KLHK. Di Karo panjangnya sekitar 4 kilometer dan di Deliserdang sekitar 18 kilometer.

Ashari menambahkan, jalur utama Medan-Berastagi saat ini sangat rawan kemacetan karena harus melalui permukiman, pasar dan struktur jalan yang mendaki serta berkelok. Jalur alternatif membuat masalah tersebut teratasi.

Jarak tempuh yang harusnya 2,5 jam dari Medan bisa menjadi 6-7 jam ke Berastagi, entah karena kecelakaan, truk atau bus yang mogok, longsor dan hambatan lainnya. Kalau akses jalannya baik maka lama waktu tinggal wisatawan juga akan bertambah.

"Karena itu kita perlu jalur alternatif, selain untuk memperlancar juga akan mengembangkan daerah-daerah lainnya di Deliserdang dan Karo,” tuntas Ashari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com