Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Investor hingga PMN, Cara Pemerintah Penuhi Kekurangan Dana Tol Becakayu

Kompas.com - 26/12/2021, 17:38 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dan badan usaha jalan tol (BUJT) masih memiliki pekerjaan rumah untuk dapat menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Sebab, PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku BUJT proyek tersebut, kekurangan dana untuk menyelesaikan Seksi 2B. Kebutuhannya sekitar Rp 3,75 triliun.

Namun demikian, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Destiawan Soewardjono menyebutkan, pihaknya sedang dalam proses untuk memenuhi kekurangan dana tersebut.

"Sudah ada investor yang akan masuk ke kami, sedang dalam proses. Ada beberapa investor dari negara sahabat, termasuk untuk seksi 2B dari Bekasi Barat sampai Tambun," ujar Destiawan dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12/2021).

Baca juga: Progres Tol Becakayu Tembus 96,74 Persen

Selain itu, Waskita juga sedang melakukan perbaikan restrukturisasi financing. Harapannya bisa selesai pada 2025 mendatang.

"Di dalam itu, ada divestasi tol Waskita sekarang memegang 19 jalan tol, enam sudah didivestasi, masih ada 13 lagi, termasuk tujuh yang harus selesai pembangunannya, salah satunya Becakayu ini," terang Destiawan.

Sementara itu, Menko Marves Luhut B. Pandjaitan mengatakan, proyek tol ini harus segera dituntaskan.

Sebab, pembangunannya sudah berjalan sejak 1996 silam, tetapi masih proses penyelesaian hingga sekarang.

"Pendanaan kita masih butuh sekitar Rp 3,75 triliun dan kita ada pilihan dari konsorsium, namun pasti butuh waktu, ada juga dari pinjaman, dan penanaman modal negara (PMN),” ujar Luhut saat meninjau lokasi.

Di sisi lain, Luhut menyebutkan Pemerintah juga akan mendorong adanya pihak swasta untuk melakukan investasi.

"Tahun depan kita juga akan dorong investasi dari pihak swasta. Sekali lagi, tol ini akan berdampak luas untuk melancarkan traffic lalu lintas mulai dari Cawang sampai Tambun," ucapnya.

Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menyebutkan, tahun 2024 merupakan target penyelesaian seluruh ruas jalan tol sepanjang sekitar 23,68 kilometer ini.

"Kita harapkan selesai pada 2024. Ada sejumlah persoalan pendanaan, namun seperti arahan Menko Inves, kita akan coba corporate action, dalam hal ini konsorsium. Mungkin juga ada pinjaman dengan government guaranty dan yang ketiga melalui penambahan modal negara,”
tandasnya.

Perlu diketahui, pembangunan jalan tol Becakayu sejatinya sudah dimulai sejak 1996.
Namun, krisis moneter 1998 membuat proyek ini terhenti.

Lalu pada tahun 2015 Waskita mengambil alih 60 persen saham badan usaha jalan tol (BUJT) Becakayu yakni PT Kresna Kusuma Dyandra Marga atau (KKDM).

Kemudian perseroan melanjutkan proses konstruksi namun sempat terhenti karena adanya Covid-19.

Adapun dengan adanya alokasi PMN 2021 pembangun tol becakayu sampai 2A dapat dilaksanakan.

Waskita menargetkan penyelesaian pekerjaan sampai dengan beroperasinya Jalan Tol Becakayu pada maret 2022 mulai dari seksi 1 (Prumpung) sampai seksi 2A Ujung (Bekasi Barat).

Sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat untuk mobilitas kesehariannya dan mengurangi kemacetan lalu lintas di ruas jalan tol tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com