Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Investasi di IKN Baru, UEA Minati Tiga Sektor, Apa Saja?

Kompas.com - 12/11/2021, 06:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab (UEA) bakal berinvestasi pada pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur.

Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut UEA akan investasi di ibu kota baru senilai 10 miliar dollar AS.

Atau sekitar Rp 142,6 triliun jika kurs rupiah terhadap dollar AS senilai Rp 14.269.

UEA pun memiliki minat tersendiri dalam sektor pembangunan yang akan diinvestasikan.

"Secara umum beberapa fasilitas gedung mereka mau, kemudian IT juga mereka mau, kemudian beberapa kawasan industri hijau," katanya dalam konferensi pers virtual melalui akun Youtube BKPM, Kamis (11/11/2021).

Baca juga: Mengapa Kondisi Jalan di Indonesia Tak Semulus UEA, Malaysia dan Singapura?

Menurut Bahlil, sektor tersebut masih secara umum. Pihaknya masih akan membahasnya lagi bersama Kemenko Marves dan tim dari UEA.

"Tim kami masih akan mapping secara detail, termasuk bersama Pak Luhut (Menko Marves) serta tim dari UEA untuk mana saja bagian-bagian yang mereka berminat," ujarnya.

Secara detailnya, Pemerintah membutuhkan waktu hingga tiga minggu untuk memastikannya. Namun, secara umum sektor tersebutlah yang diminati UEA.

"Detailnya nanti tunggu waktu 2 minggu sampai 3 minggu baru saya akan sampaikan," tandasnya.

Hal ini sejatinya menindaklanjuti hasil dari kunjungan kerja Pemerintah di luar negeri beberapa waktu lalu, yakni membawa sejumlah komitmen investasi, salah satunya dengan UEA.

Baca juga: Jokowi Sebut Pembangunan Ibu Kota Baru Butuh Rp 501 Triliun

"Khusus UEA, kami mempunyai komtmen total investasi yang sudah diteken di sana senilai 44,6 miliar dollar AS (atau Rp 636,3 triliun)," terang Bahlil.

Dari nilai investasi ini, sekitar 19 miliar dollar AS akan dikelola Indonesia Investment Authority (INA), sementara sisanya dikelola Kementerian Investasi/BKPM.

Besaran investasi itu juga tidak hanya untuk 2022 seluruhnya. Realisasinya dilakukan secara bertahap mulai 2022 hingga paling lambat 2024.

Terkait pembangunan IKN Pemerintah UEA masih akan melakukan komunikasi intensif dengan Pemerintah Indonesia perihal nilai final investasinya.

"Tetapi dari 44,6 (miliar dollar AS) ini yang memungkinkan untuk bisa masuk ke IKN adalah di dalam 10 miliar dollar AS, itu yang masih longgar sekali, yang lainnya sudah ter-breakdown, tetapi di luar angka ini ada juga yang kami lagi komunikasikan," jelasnya.

Namun demikian, Bahlil optimistis UEA akan mengalokasikan dana investasi untuk IKN lebih dari yang sudah tertuang dalam komitmen.

"Karena dari pembicaraan Pak Presiden bersama Pak Luhut dengan Raja Uni Emirat Arab itu yang saya dengar lebih (dari 10 miliar dollar AS)," tuturnya.

Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur membutuhkan dana sebesar 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 501 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com