Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Kondisi Jalan di Indonesia Tak Semulus UEA, Malaysia dan Singapura?

Kompas.com - Diperbarui 19/11/2022, 21:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi fisik jalan tol dan jalan nasional yang rusak dan berlubang, masih kerap ditemui di sejumlah titik.

Bahkan, saat musim hujan, jumlah titik kerusakan bertambah, mulai dari aspal mengelupas, hingga lubang membesar seperti kubangan.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo menilai kualitas jalan-jalan di Indonesia kurang baik. 

Salah satunya karena kontraktor kurang memahami kondisi sosial budaya masyarakat sekitar sebagai akibat studi awal dibuat asal selesai demi target penyelesaian yang dicanangkan oleh Presiden.

Baca juga: Ini Alasan Pemerintah Mengabadikan MBZ Jadi Nama Jalan Layang

Satu sisi, strategi tersebut baik supaya kementerian terkait dapat bekerja cepat memenuhi target.

Tetapi di sisi lain memunculkan banyak masalah yang pada akhirnya memerlukan anggaran besar saat beroperasi, baik yang terkait teknis maupun non-teknis.

Kondisi tersebut mengakibatkan kualitas jalan tol yang dibangun kurang baik kualitasnya, seperti cepat berlubang, bergelombang, banyak genangan air ketika hujan yang memicu aqua planning, dan sebagainya.

"Sehingga dapat dipastikan bahwa biaya operasi dan perawatan yang dibebankan kepada operator jalan tol mahal," kata Agus yang dikutip Kompas.com, dari catatannya.

Tak mengherankan jika membandingkan kualitas dan kondisi fisik jalan di Indonesia dengan negara lain bagai bumi dan langit.

Jalan Tol Cipali Amblas di ruas arah Jakarta (9/2/2021).DOK. PJR Tol Cipali Jalan Tol Cipali Amblas di ruas arah Jakarta (9/2/2021).
Contohnya saja di Malaysia, dan Singapura. Di dua negeri jiran ini, baik jalan tol maupun non-tol dalam kondisi mantap dan mulus.

Apalagi jika kita bicara Uni Emirat Arab (UEA) yang makin akrab di telinga kita berkat peran Mohamed Bin Zayed dalam investasi infrastruktur.

Di negeri ini, mungkin bisa disematkan frasa "jalur sutera" saking mulusnya jalan-jalan mulai dari level jalan arteri, protokol yang strategis, hingga jalan lingkungan.

Pertanyaannya, mengapa kondisi jalan di Indonesia tak semulus UEA, Malaysia, atau Singapura?

Baca juga: Penjelasan Astra soal Amblesnya Tol Cipali Km 122

Saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/04/2021), Staf Ahli Bidang Keterpaduan Pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ahmad Gani Ghazali mengatakan, ada tiga alasan utama yang menyebabkan banyaknya jalan rusak dan berlubang.

Pertama adalah Indonesia punya musim hujan. Hujan dengan intensitas tinggi akan membuat  jalan berlubang dan rusak.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com