JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana melakukan divestasi jalan tol pada Semester II Tahun 2021.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit mengungkapkan hal itu usai peresmian Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ), Senin (14/04/2021).
"Yang saya tahu, Jasa Marga akan memproses program divestasi mulai Semester II," tutur Danang.
Danang berharap Jasa Marga bisa memasukan Jalan Layang MBZ (Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Tol Japek II Elevated) sebagai salah satu daftar program divestasi perseroan.
Menurut dia, penamaan Jalan Layang MBZ bisa membuka peluang investor asal Timur Tengah untuk berinvestasi di tol yang dikelola perseroan.
Baca juga: Usai Jalan Layang MBZ, UEA Berencana Investasi di Sektor Pendidikan hingga Ritel
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur membenarkan program divestasi jalan tol oleh perseroan.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan kapan tepatnya waktu divestasi yang akan dilakukan perseroan pada tahun ini.
"Secara garis besar, Jasa Marga berharap divestasi akan dilakukan tahun ini. Tapi, untuk sementara kepastian waktunya akan kami infokan kemudian," tutur Subakti kepada Kompas.com, Rabu (14/04/2021).
Saat ini, perseroan masih melakukan pembahasan internal untuk menyiapkan beberapa ruas jalan tol terkait kerja sama dengan Indonesia Investment Authority (INA).
Dia memastikan, semua ruas tol yang akan ditawarkan ke investor sudah feasible (layak), seperti Tol Trans-Jawa dan Tol Metropolitan Jabodetabek.
Selama ini, pembangunan jalan tol hampir seluruhnya menggunakan utang yang berpotensi memberikan tekanan terhadap kinerja perusahaan di tengah Pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, imbuh Subakti, untuk memperkuat struktur modal perlu dilakukan divestasi beberapa saham demi mengurangi utang Jasa Marga.
Dari sekitar dua hingga tiga ruas yang akan didivestasi, Jasa Marga akan tetap bertahan sebagai pemegang saham mayoritas (majority).
Subakti berharap dari tiga ruas tol tersebut, Perseroan bisa mendapatkan dana Rp 1,5 triliun-Rp 3 triliun.
Meski begitu, Subakti menegaskan, perseroan belum merencanakan divestasi untuk Jalan Layang MBZ yang telah diresmikan Senin (12/04/2021).
"Saat ini belum ada rencana," tutup Subakti singkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.