Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Disebut Investasi Rp 142 Triliun di IKN, Ini Sektor yang Bakal Dibangun

Kompas.com - 11/11/2021, 20:34 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut Uni Emirat Arab (UEA) akan berinvestasi untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Baru.

Sektor yang akan dikembangkan adalah properti gedung-gedung, kawasan industri hijau, dan juga informasi dan teknologi.

Taksirannya, proyek ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, itu akan mendapat kucuran dana senilai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp 142,6 triliun. Besaran itu dihitung berdasarkan kurs dollar AS senilai Rp 14.269.

Bahlil mengatakan, Pemerintah Indonesia bersama UEA telah melakuan teken komitmen investasi senilai 44,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 636,3 triliun. Realisasi investasi ini bertahap mulai 2022 hingga paling lambat 2024.

Baca juga: Jokowi Singgung IKN Saat Bertemu MBZ, Ada Apa?

"Dari angka ini ada sebagian yang akan di handel oleh INA (Indonesia Investment Authority) kurang lebih sekitar 18 miliar dollar dan sisanya di Kementerian Investasi," katanya dalam konferensi pers virtual melalui akun Youtube BKPM, Kamis (11/11/2021).

Perihal ibu kota baru, investasi dari UEA diperkirakan senilai 10 miliar dollar AS, yang termasuk di dalam dana 18 miliar dollar AS yang dikelola INA.

"Totalnya 18 miliar dollar AS (dikelola INA), 8 miliar dollar AS itu sudah klir di sektor apa saja, sementara 10 miliar dollar AS nya itu yang masih tentatif untuk itu dimasukkan ke IKN," terangnya.

Menurut dia, Pemerintah UEA masih akan melakukan komunikasi yang sangat Intens dengan Pemerintah Indonesia perihal nilai final alokasi untuk pembangunan IKN.

"Tetapi dari 44,6 (miliar dollar AS) ini yang memungkinkan untuk bisa masuk ke IKN adalah di dalam 10 miliar dollar AS, itu yang masih longgar sekali, yang lainnya sudah ter-breakdown, tetapi di luar angka ini ada juga yang kami lagi komunikasikan," jelasnya.

Namun Bahlil meyakini UEA akan mengalokasikan dana investasi untuk ibu kota baru lebih dari yang sudah dikomitmenkan.

"Karena dari pembicaraan Pak Presiden bersama Pak Luhut dengan Raja Uni Emirat Arab itu yang saya dengar lebih (dari 10 miliar dollar AS)," tuturnya.

Secara umum UEA berminat investasi di pembangunan ibu kota baru untuk fasilitas gedung, IT, serta beberapa kawasan industri hijau.

Namun, terkait hal ini pihaknya masih akan melakukan finalisasi dalam 2-3 minggu ke depan.

Sebagai informasi, Presiden Jokowi pernah menyampaikan bahwa pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur membutuhkan dana sebesar 35 miliar dollar AS atau sekitar Rp 501 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com