JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi perubahan iklim, rumah yang ramah lingkungan patut digalakkan setiap penghuninya.
Meskipun material bangunan rumah tidak berasal dari bahan ramah lingkungan, Anda masih bisa berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.
Yaitu menata interior rumah dengan furnitur dan perlengkapan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sehingga Anda tidak perlu renovasi besar-besaran.
Baca juga: Tak Cuma Fulus, Ini Tiga Hal Terpenting Sebelum Renovasi Rumah
Melansir dari The Spruce, desain interior ramah lingkungan berarti menggunakan furnitur berbahan dan pelapis organik, tidak beracun, bersifat daur ulang, dan mampu meningkatkan kualitas udara.
Lebih jelasnya, berikut sejumlah tips desain interior rumah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
1. Gunakan Sprei Kain Linen
Sprei ini terbuat dari serat rami tanpa limbah, bahan baku yang dapat didaur ulang, dan kain linen 100 persen murni secara alami mengatur suhu untuk membuat nyaman di semua musim.
Bahan seperti kain linen menjadi lebih lembut dari waktu ke waktu, tahan lama, dan secara alami hipoalergenik.
2. Gunakan Cat Rendah VOC
Pada umumnya cat mengandung volatile organic compounds (VOC). Ini memiliki efek negatif pada kualitas udara di dalam ruangan dan bisa berdampak pula pada kesehatan manusia.
Sehingga, baiknya Anda memilih cat dengan kandungan VOC rendah atau bahkan nol VOC. Tentunya semakin rendah angkanya, semakin baik.
3. Hiasi Ruangan dengan Tanaman
Selain membuat penampakan ruangan indah, tanaman tertentu bisa membantu meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.
Ada banyak tanaman indoor yang memiliki karakteristik tersebut. Anda hanya perlu melakukan riset dan pilihlah sesuai keinginan.
4. Maksimalkan Pencahayaan Alami