Kebutuhan Rumah Masih Tinggi, KPR BSI Tembus Rp 39 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan akan hunian baru di Indonesia masih tinggi. Ini dibuktikan dengan jumlah pengajuan kredit perumahan rakyat (KPR) di Bank Syariah Indonesia (BSI) pada tahun 2021 yang mencapai angka Rp39 triliun.

Hal tersebut disampaikan SVP Marketing Comunnication BSI Ivan Ally dalam konfrensi pers launching Lamudi Property Fair 2021, Selasa (2/10/2021).

Bahkan menurut Ivan, total nilai KPR pada tahun ini tumbuh lebih tinggi 10,4 persen dibandingkan nilai KPR tahun lalu.

Baca juga: BSI Pimpin Pembiayaan Sindikasi Syariah Tol Serang-Panimbang Rp 1,8 Triliun

"BSI saat ini berada di posisi nomor 6 sebagai bank penyalur KPR terbanyak di Indonesia dan ini merupakan bentuk kepercayaan dari konsumen," kata Ivan.

Sementara itu, untuk penyaluran KPR dari BSI hingga saat ini masih berpusat di Pulau Jawa dengan angka 68 persen.

Namun ke depannya, BSI bertekad bisa memberi pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia agar bisa memiliki rumah pertamanya. .

Dalam beberapa tahun ke depan, Ivan mengaku BSI akan menjadikan pasar milenial sebagai target pasar.

Hal ini karena di Indonesia pada tahun 2045 nanti, akan mendapat bonus demografi karena banyak penduduk yang berada di usia produktif.

BSI bahkan telah memiliki produk KPR untuk generasi muda yakni Griya Simuda, bagi mereka yang berusia 21-40 tahun.

Dengan KPR ini, pengguna KPR dapat menikmati angsuran tetap dan ringan serta ekstra tenor sampai dengan 30 tahun.