Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diairi 2023, Bendungan Leuwikeris Suplai Irigasi 11.216 Hektar

Kompas.com - 20/10/2021, 13:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih terus menyelesaikan pembangunan Bendungan Leuwikeris di Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis Provinsi Jawa Barat.

Bendungan Leuwikeris merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) Bidang Sumber Daya Air yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 109 Tahun 2020.

Bendungan ini mampu menampung air 45,35 juta meter kubik untuk mensuplai irigasi seluas 11.216 hektar di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Cilacap.

Diharapkan suplai air irigasi dari Bendungan Leuwikeris dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.

Baca juga: Bendungan Karalloe Siap Diresmikan, Begini Tampilannya

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan bendungan bertujuan untuk peningkatan volume tampungan air sehingga suplai air irigasi ke lahan pertanian terus terjaga, penyediaan air baku dan pengendalian banjir.

"Sungai Citanduy belum memiliki bendungan. Apabila bendungannya sudah rampung, maka kontinuitas suplai air ke sawah terjaga. Selama ini lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau," kata Basuki dalam keterangannya, Rabu (20/10/2021). 

Konstruksi Bendungan Leuwikeris mulai dibangun sejak 2016 dan ditargetkan mulai pengisian air awal (impounding) tahun 2023.

Saat ini progres bangunan fisik bendungan sudah mencapai 82 persen dengan biaya pembangunan sekitar Rp 2,8 triliun.

Pembangunan Bendungan Leuwikeris dibagi dalam lima paket yakni Paket I dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan-PT Bahagia Bangun Nusa (KSO) untuk konstruksi tubuh bendungan utama (main dam) dan fasilitas umum senilai Rp 867 miliar.

Paket II oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persreo) Tbk (KSO) untuk pembangunan pelimpah (spillway), hidromekanikal dan elektrikal, bangunan pengelak, jalan akses, saluran U-dith senilai Rp 461,8 miliar.

Paket III dikerjakan oleh PT Hutama Karya untuk pekerjaan terowongan pengelak (tunnel divertion) dan pembangunan jalan akses senilai Rp 385,2 miliar.

Paket IV yakni pekerjaan plugging terowongan pengelak, pembetonan spillway, dan pekerjaaan electrical serta hydromechanical, instrumentasi, jalan akses, beserta peralatan penunjang operasi dan pemelirahaan senilai Rp 804,3 miliar oleh PT Waskita Karya (Persreo) Tbk-PT Hutama Karya (Persero)-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO).

Paket V dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk-PT Adhi Karya (Persreo) Tbk (KSO) berupa terowongan pengelak, bangunan pengambilan, hidronekanikal, dan Jembatan Cikembang senilai Rp 289,7 miliar.

Sedangkan konsultan pengawasan oleh PT Virama Karya dan PT Catur Bina Guna Persada KSO sebesar Rp 49,8 miliar serta penyedia jasa supervisi lanjutan oleh PT Sarana Bhuana Jaya-PT Virama Karya-PT Rencana Ciptakan Mandiri (KSO) senilai Rp 6,9 miliar.

Bendungan Leuwikeris setidaknya memberikan lima manfaat bagi masyarakat di kabupaten atau kota sekitar yakni suplai air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis seluas 6.600 hektar dan DI Manganti di Cilacap seluas 4.616 hektar, sehingga dapat mendorong peningkatan indeks pertanian (IP).

Manfaat lainnya dari bendungan tersebut yaitu menyediakan air baku sebesar 845 liter per detik untuk Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis.

Selanjutnya mereduksi banjir sebesar 11,7 persen dari 509,7 meter kubik per detik menjadi 450,02 meter kubik per detik, potensi menjadi sumber daya listrik untuk PLTA sebesar 20 megawatt (MW) serta destinasi pariwisata, kawasan konservasi air tanah, dan perikanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com