Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Lokalisasi Digital, Pengembangan Teknologi Berbasis Daerah

Kompas.com - 10/10/2021, 17:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Qlue, penyedia ekosistem smart city di Indonesia menekankan pentingnya peningkatan lokalisasi teknologi di tanah air. Agar tidak terjadi benturan digitalisasi dengan nilai-nilai budaya Indonesia.

Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan, kemajuan teknologi berpotensi mendegradasi kearifan lokal jika tidak dikelola secara optimal.

Salah satunya contohnya adalah urbanisasi yang semakin tinggi lantaran perkembangan teknologi cenderung lebih banyak dimanfaatkan di kawasan perkotaan.

"Kondisi itu mengakibatkan kawasan pedesaan menjadi berpotensi ditinggal penduduknya, yang berpotensi mengurangi nilai-nilai kearifan lokal masyarakat," katanya dalam keterangan pers, Minggu (10/10/2021).

Baca juga: Qlue Kembangkan CCTV Berbasis Kecerdasan Buatan

Oleh sebab itu, lokalisasi teknologi menjadi vital demi mendorong sinergi yang lebih optimal antara kemajuan teknologi dan kearifan lokal dalam memanfaatkan potensi ekonomi digital di Indonesia.

Penetrasi teknologi yang mayoritas berasal dari luar negeri tidak otomatis menjadi jawaban atas persoalan yang terjadi di suatu wilayah.

Dengan didukung data-data yang komprehensif, lokalisasi teknologi menjadi lebih signifikan manfaatnya dalam menjadi solusi bagi masyarakat.

“Suatu hal yang signifikan adalah mengakomodir pasar yang ada. Jadi tidak hanya fokus mengembangkan teknologi, tetapi juga mengadaptasi teknologi untuk menjadi solusi atas sebuah masalah," terangnya.

Qlue memiliki engineer yang berasal dari berbagai daera seperti Yogyakarta, Bandung, hingga Papua. Prinsip hyper-localized teknologi itu sudah diterapkan oleh Qlue.

Sehingga bisa menjangkau seluruh provinsi di Indonesia, bahkan diterima oleh pasar di Jepang, Malaysia, dan Singapura.

Baca juga: Kini Ada Beride, Aplikasi Tata Kota Selain Qlue

Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), tercatat sebanyak 202 juta orang di Indonesia sudah mengakses internet dengan nilai ekonomi digital sebesar Rp 632 triliun.

Angka itu berpotensi untuk terus tumbuh hingga Rp 4.531 triliun pada 2030 mendatang. Diprediksi akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo Harry Budianto, Pemerintah saat ini sedang mengembangkan digitalisasi pada 4 sektor untuk mendorong pemanfaatan potensi ekonomi digital.

Hal ini melalui aspek infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital. Seluruhnya memperhatikan kearifan lokal masyarakat Indonesia yang sangat beragam.

“Pengembangan masyarakat digital ini akan sangat berkaitan erat dengan kearifan lokal karena langsung bersentuhan dengan masyarakat itu sendiri," katanya.

Sasaran pembangun masyarakat digital ini akan berupa literasi skill, etika, keamanan, dan berbudaya di dunia digital.

Kemenkominfo menargetkan, hingga 2024 program masyarakat digital ini akan menghasilkan 50 juta orang Indonesia yang memiliki tingkat literasi digital yang baik, yang pada akhirnya Indonesia yang merasakan manfaat dari potensi ekonomi digital tersebut.

Chief of Digital and Business Innovation PT Telkom Indonesia Tbk Muhamad Fajrin Rasyid mengatakan, dengan memanfaatkan kearifan lokal, banyak startup di Indonesia bisa bersaing dengan pemain global dan bahkan menjadi pemimpin pasar dalam negeri.

“Indonesia ini terdiri dari berbagai macam budaya dan karakteristik serta permasalahannya. Tentu ini merupakan peluang untuk kita dapat memahami dan menghadirkan solusi yang paling relevan dengan masyarakat Indonesia," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com