Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peran Material Bangunan pada Era Arsitektur Digital (II)

Kompas.com - 25/09/2021, 11:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan perangkat lunak teknologi telah berperan penting dalam praktik arsitektur. Termasuk dalam perancangan desain bangunan.

Oleh sebab itu, muncullah diksi baru yakni arsitektur digital. Namun, bentuk yang semakin dinamis ini perlu diimbangi teknologi bahan bangunan yang adaptif seiring tuntutan desain modern.

Hal tersebut dikupas dalam seminar virtual bertajuk 'Peran Bahan Bangunan di Era Arsitektur Digital' pada Rabu 22 September 2021.

Sebelumnya, narasumber pertama yakni dosen dan peneliti Arsitektur Universitas Kristen Petra Surabaya Christina Eviutami Mediatica mendefinisikan arsitektur digital secara sederhana.

Baca juga: Peran Material Bangunan pada Era Arsitektur Digital (I)

Arsitektur digital adalah penggunaan teknologi dalam desain, kinerja bangunan (termal, lighting, akustikal, dan lain-lain), serta peran material bangunan dalam kinerja bangunan.

Prinsipnya, arsitektur digital menggunakan klasifikasi material non-konvensional. Namun, tetap mempertimbangkan klasifikasi material konvensional dalam pemilihannya.

"Kesimpulannya, prinsip penggunaan material non-konvensial berdasarkan pada kerapatan, keseimbangan, dan kesetimbangan bangunan," Christina.

Kemudian, pengajar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta James Erich Dominggus Rilatupa selaku narasumber kedua memaparkan topik ‘Ekspresi Bahan Bangunan Kayu Pada Karya Arsitektur’.

Dia mengulas karakter kayu dalam memengaruhi suatu bangunan.

Pemilihan material bangunan dengan pertimbangan yang matang dapat meningkatkan kualitas lingkungan pada suatu kawasan, mengurangi tingkat pemanasan global dan memberikan kenyamanan pada penghuni bangunan itu sendiri.

"Sehingga, dalam menentukan pemilihan material juga harus dipikirkan mengenai material 'green', untuk mendukung prinsip desain yang berkelanjutan pada suatu bangunan," ujar James.

Salah satu material bangunan yang tergolong dalam green materials adalah kayu. Secara umum merupakan salah satu bahan bangunan dari alam dan sangat sering digunakan

Baca juga: 4 Karya Arsitektur Modern Berbahan Kayu, Rendah Emisi Gas Rumah Kaca

James mengatakan, mungkin sampai sekarang masih ada stigma tentang bahan kayu itu kampungan dan tidak modern. Merujuk pada bangunan tradisional.

"Tapi sebenarnya kayu merupakan bahan tradisional yang alami yang bisa eksis dan modern. Tanpa mengurangi kelestarian hutan," imbuh James, seperti dikutip dari Youtube Kenari Djaja.

Menurut dia, kayu bisa bersifat modern karena dibantu dengan kombinasi pengetahuan tentang arsitektur digital. Yakni dengan menggunakan software.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com