Berkaca pada Sejong, Korea Dukung Pembangunan IKN sebagai Kota Pintar

PANDEMI Covid-19 yang dimulai bulan Desember 2019, berdampak besar pada perkembangan dan penerapan teknologi digital seperti bekerja dari rumah dan pendidikan jarak jauh.

Bahkan, di Uni Eropa, sepertiga karyawan yang tinggal di negara-negara anggotanya bekerja sepenuhnya dari rumah.

Hal ini memicu peningkatan jumlah pelanggan aplikasi konferensi video Zoom dengan kapasitas lebih dari 10 peserta sebanyak 485 persen hingga akhir Oktober 2020.

Transisi menuju era digital berkembang pesat di masyarakat secara keseluruhan, seperti yang dikatakan CEO Microsoft Satya Nadella, dalam pengumuman laba Kuartal I-2020.

Menurut Satya, transformasi digital yang seharusnya memakan waktu dua tahun tercapai hanya dalam dua bulan.

Di tengah tren tersebut, pembangunan kota pintar terus aktif digalakkan untuk optimalisasi dan efisiensi kota dengan memanfaatkan teknologi digital dan big data di sektor konstruksi perkotaan.

Laporan Navigant Research 2019 menyebutkan, terdapat 433 proyek yang sedang dikerjakan di 286 kota di seluruh dunia.

Termasuk di dalamnya Korea yang telah mengumumkan strategi promosi kota pintar pada Januari 2018.

Salah satu model kota pintar yang menjadi unggulan dan menjadi perwujudan kota masa depan terdigitalsiasi adalah Kota Bahagian Sejong.

Kota Bahagia Sejong yang direncanakan menjadi kota informasi teknologi tinggi dengan menggunakan teknologi digital dari tahap perencanaan, berfokus pada pembangunan infrastruktur pintar.

Infrastruktur pintar ini sangat penting dan vital guna mendukung manajemen kota seperti jaringan komunikasi mandiri berkecepatan super tinggi pada tahap awal konstruksi.

Dengan berkembangnya Internet of Things (IoT) dan teknologi big data, Sejong terus mengembangkan Pusat Informasi Terpadu yang sudah ada dan membangun atau mengoperasikan platform untuk layanan khusus bagi warganya.

Contohnya "Sejongen", sebuah portal pintar yang menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh warga terkait coronavirus, debu halus, serta mobilitas terdekat (skuter listrik, dan lain-lain) dan "Sejong Anshimi" yang merupakan bel darurat mobile.

Dengan digitalisasi di seluruh sektor ini, tak mengherankan jika Sejong berkembang menjadi kota pintar kelas dunia yang diganjar dengan sejumlah sertifikat internasional kota pintar.

Sebut saja ISO37106 level 3 yang meliputi kota kompeten pertama di dunia pada tahun 2018. Dan dua tahun kemudian kembali memperoleh sertifikasi level 4 yang mencakup progresif, maju.

Area hidup 5-1 di Kota Bahagia (hapgang-dong) adalah percontohan nasional bagi kota pintar yang mewakili Korea dan memimpin inovasi dalam teknologi pintar.

Tahun lalu, operator Special Purpose Company dipilih sebagai penanggung jawab pada pembangunan kota percontohan.

Dan tahun ini pembangunan First Town, menunjukkan dan merasakan elemen inovatif kota pintar seperti mengemudi otonom telah dimulai.

Di kota percontohan nasional, akan dibangun pusat pintar yang mengintegrasikan berbagai platform data perkotaan dan memverifikasi teknologi pintar baru seperti mobilitas, perawatan kesehatan, energi dan lain-lain.

Terlebih, sektor mobilitas, sektor inovasi yang sedang aktif dilaksanakan akhir-akhir ini, diharapkan dapat berkontribusi memecahkan masalah perkotaan seperti pengurangan gas rumah kaca dan energi.

Kemudian penanggulangan kemacetan lalu lintas dengan menciptakan lingkungan berbagi mobilitas bersama dengan penelitian pengembangan nasional bidang mengemudi otonom.

Kota Sejong menyediakan layanan yang disesuaikan dengan kesehatan warga seperti diagnosis mandiri dan perawatan kesehatan dengan membuat zona perawatan kesehatan.

Warga dapat memeriksa kesehatannya sendiri dan menjadikan area tempat tinggal yang berdekatan dengan kota percontohan nasional sebagai kota kesehatan pintar yang terkait dengan fungsi medis untuk mendukung kehidupan penduduknya.

Selain itu, Kota Sejong berencana membangun kota percontohan nasional menjadi kota hemat energi dengan memperkenalkan teknologi bangunan untuk meminimalkan emisi karbon yang menjadi masalah sosial, membangun cluster energi baru terbarukan, dan memperluas infrastruktur pengisian kendaraan hidrogen dan listrik.

Pemerintah Indonesia juga sedang menggalakkan berbagai kebijakan untuk membangun kota pintar, yang dimulai pada tahun 2017 melaluio pemilihan 100 kota pintar.

Selain itu juga sedang disusun kebijakan Gerakan Kota Cerdas 100 Kota, dan masing-masing pemerintah daerah, berkolaborasi dengan pemerintah pusat serta organisasi sektor swasta.

Dengan membangun kota pintar ramah lingkungan kelas dunia di Kalimantan Timur sebagai ibu kota negara (IKN) baru, pemerintah ingin memicu pertumbuhan ekonomi dan keseimbangan pembangunan nasional di Indonesia.

Korea tidak menyia-nyiakan upaya dalam kerja sama aktif dan dukungan untuk keberhasilan promosi pembangunan kota pintar, termasuk pembangunan IKN baru Indonesia.

Secara khusus, National Agency for Administratice City Construction of Korea (NACC) telah mengirimkan ahli pembangunan perkotaan untuk bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berbagi pengalaman dan informasi tentang pembangunan kota administratif Sejong.

Profesor Yuval Harari, seorang sejarawan terkemuka di dunia meramalkan bahwa banyak tindakan darurat yang sedang dilaksanakan akan menjadi bagian dalam kehidupan kita.

Penyebaran budaya tanpa tatap muka dan transisi ke era digital akan terus dipercepat, dan ini akan menjadi sebagian dalam kehidupan kita sehari-hari (Normal Baru).

Melalui kerjasama pembangunan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Korea, teknologi kota pintar baru dan layanan inovatif akan lebih maju, diharapkan ibu kota baru Indonesia dan kota administratif Korea, Sejong akan menjadi kota pintar yang memimpin era digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.