Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Sebab China Sonangol Dilaporkan ke Polisi Terkait Sengketa Indonesia 1

Kompas.com - 10/08/2021, 10:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

"Jadi secara sepihak, CSRE diduga melakukan pengalihan saham CSMI kepada pihak lain, artinya peran dan posisi MPI ini jadi semakin terancam," ujar dia.

Baca juga: Kisruh Proyek Indonesia 1 Berlanjut, Media Group Mengaku Diakali China Sonangol

"Kepemilikan saham MPI yang tidak sebanding dengan CSRE tersebut, posisi strategis dan kepentingan MPI di CSMI untuk menuntaskan pembangunan Indonesia 1 pun menjadi terancam," imbuh Mirdal.

Ketujuh, Mirdal mengatakan, kasus ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi para investor lokal terutama dalam menjalin kerja sama investasi dengan investor asing.

Dia menilai etika bisnis CSRE yang menggarap pasar   Indonesia sangat berbahaya sehingga bisa saja mengancam keberlangsungan bisnis para investor lokal.

"Apa yang dialami oleh MPI sekaligus dapat menjadi pelajaran penting agar tidak ada lagi investor lokal yang terjebak," ungkap dia.

Baca juga: Digugat Pailit oleh Acset, Siapakah China Sonangol?

Untuk diketahui, Indonesia 1 mencakup dua menara yaitu North Tower setinggi 58 lantai dan South Tower setinggi 57 lantai.

Total luas lantai Indonesia 1 mencapai 306.000 meter persegi, di atas lahan seluas 18.900 meter persegi.

Indonesia 1 dibangun sejak tahun 2015, dengan peletakan batu pertama diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Pembangunan proyek ini diperkirakan menghabiskan dana mencapai Rp 8 triliun.

Indonesia 1 diklaim sebagai gedung berskala internasional yang menjulang setinggi 303 meter.

Penamaan Indonesia 1 bermakna satu semangat, satu kebanggaan, dan satu tujuan untuk membangun bangsa.

Gedung ini akan bersertifikat Greenmark Platinum Grade A untuk kelas bangunan komersial berskala internasional dan terhubung serta memiliki akses langsung ke stasiun MRT yang tengah dibangun di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com