Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu Dibangun, Butuh Dana Rp 2,27 Triliun

Kompas.com - 03/08/2021, 08:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggenjot pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu.

Ini merupakan dukungan infrastruktur yang dilakukan Kementerian PUPR di daerah perbatasan, pulau-pulau kecil, dan terluar.

PLBN Terpadu dibangun sebagai tempat pemeriksaan sekaligus pelayanan masuk keluar orang dan barang menggunakan paspor atau pas lintas batas.

Sejatinya, pembangunan PLBN Terpadu dilakukan demi meningkatkan fungsi Pos Pemeriksaan Lintas Batas (PPLB) yang memberikan pelayanan di bidang keimigrasian, kepabeanan, karantina, keamanan, dan administrasi pengelolaan.

Dengan demikian, PLBN Terpadu menjadi sistem utama dalam melayani masyarakat perbatasan, khususnya yang berhubungan dengan lintas batas.

Baca juga: Pekerjaan Sarana Penunjang Tiga PLBN Terus Dikebut

Di samping fungsi pertahanan dan keamanan seperti yang telah disebutkan, PLBN Terpadu juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan dengan menciptakan embrio pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dan kesenian.

Hal ini sebagaimana dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono seperti dikutip Kompas.com dari laman Kementerian PUPR, Senin (02/8/2021).

"Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk, namun menjadi embrio pusat pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan," ujar dia.

PLBN Terpadu dibangun di perbatasan wilayah Indonesia dengan negara lain, baik di darat maupun laut.

Selama 2020-2021, Kementerian PUPR melalui Dirketorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya mendapatkan amanat untuk membangun 11 PLBN Terpadu.

Ketentuan ini sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.

Pembangunan 11 PLBN Terpadu yang dilakukan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR ini membutuhkan anggaran hingga Rp 2,27 triliun.

Jumlah PLBN Terpadu ini terletak di beberapa wilayah perbatasan Indonesia yaitu Provinsi Papua, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), Provinsi Kalimantan Utara (Kalut), Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rinciannya, baik di Provinsi Papua dan Kalbar dibangun dua PLBN yaitu Sota dan Yetetkun, lalu Sei Kelik dan Jagoi Babang.

Lalu, di Provinsi Kalut dan NTT dibangun masing-masing tiga PLBN yakni, Long Nawang, Long Midang, Sei Pancang, Labang, Napan, Oepoli.

Sementara Provinsi Kepri hanya dibangun 1 PLBN dalam kurun satu tahun yaitu Serasan.

1. Sota

Dari kesebelas pembangunan PLBN Terpadu tersebut, hanya satu yang telah tuntas yaitu Sota di Papua.

Sota dibangun di atas lahan seluas 18 hektar yang merupakan PLBN Terpadu berkategori darat dengan anggaran Rp 114,1 miliar.

Baca juga: PLBN Baru Bakal Dibangun di Kalbar, Pemerintah Bantu Legalisasi Aset

PLBN Terpadu Sota menjadi pos lintas batas negara kedua di Papua setelah PLBN Skouw di Jayapura yang telah dilakukan perbaikan.

Pos ini merupakan tambahan pos lintas yang berbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini, letaknya di Kabupaten Merauke.

Pembangunan PLBN Terpadu Sota meliputi pembangunan gedung utama, gedung dan monumen Tasbara, check-point (titik pengecekan), mess pegawai, utilitas, pasar perbatasan, Patung Soekarno, rest area, serta rumah ibadah.

2. Yetetkun

Masih di Provinsi Papua, Pemerintah membangun satu PLBN lagi selama 2020-2021 yaitu Yetetkun di Kabupaten Boven Digoel.

Yetetkun adalah PLBN Terpadu yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar berkategori darat dengan anggaran senilai Rp 115,8 miliar.

Lingkup kegiatan pembangunan PLBN Terpadu ini berupa pembangunan bangunan Utama PLBN, pos pemeriksaan kedatangan dan keberangkatan, utilitas, gerbang dan monumen Tasbara.

Baca juga: Pemerintah Garap 4 PLBN Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Selanjutnya, mess pegawai, pasar, lanskap, hardscape, serta mechanical, electrical, plumbing (MEP) kawasan yang ditargetkan tuntas 13 April 2022.

Hingga kini, konstruksi PLBN Terpadu Yetetkun telah mencapai 27,01 persen, status 21 Juli 2021.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com