Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Rapor Program Satu Juta Rumah Selama Pandemi

Kompas.com - 02/08/2021, 18:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama pandemi Covid-19 sejumlah program pemerintah mengalami realokasi dan refocusing anggaran.

Akibat dari penyesuaian anggaran tersebut, realisasi program pemerintah yang telah ditargetkan berisiko meleset.

Meski demikian, hal itu tidak terjadi pada kinerja program satu juta rumah (PSR) yang merupakan andalan pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak dicanangkan pada 1 April 2015.

Dilansir dari ppdpp.id, pada periode 2020 atau tahun pertama pandemi Covid-19, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatatkan kinerja realisasi PSR 106,59 persen atau 109.253 unit dengan serapan anggaran Rp 11,23 triliun.

Angka ini melampaui target PSR tahun 2020 yaitu sebanyak 102.500 rumah.

Baca juga: Belum Setahun Diluncurkan, SiKumbang Simpan Data Lebih dari Satu Juta Rumah

Selanjutnya pada tahun 2021, pemerintah melalui Badan Umum Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR kembali mengalokasikan anggaran PSR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yaitu sebesar Rp 19,1 triliun dengan target sebanyak 175.500 unit rumah.

Direktur Utama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) Kementerian PUPR Arief Sabaruddin merinci, total anggaran PSR itu terdiri dari Rp 16, 6 triliun berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ditambah Rp 2,5 triliun dana guliran atau pemasukan dari pengembalian pokok dari dana yang sudah ada di masyarakat.

"Sehingga totalnya senilai Rp 19,1 triliun," kata Arief kepada Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Target ini jauh lebih tinggi dibanding tahun 2020. Karena itu, 30 bank pelaksana dilibatkan untuk menyalurkan anggaran tersebut.

Terdapat sembilan bank nasional, dan 21 Bank Pembangunan Daerah, baik konvensional maupun syariah yang berpartisipasi.

Baca juga: Pemerintah Klaim Program Satu Juta Rumah Lampaui Target

Mereka adalah Bank BTN, Bank BTN Syariah, Bank BNI, Bank BNI Syariah, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BRI Syariah, Bank BRI Agro, dan Bank Artha Graha.

Lalu BPD BJB, BPD Sumselbabel, BPD Sumselbabel Syariah, BPD NTB Syariah, BPD Jatim, BPD Jatim Syariah, BPD Sumut, BPD Sumut Syariah, BPD NTT, BPD Kalbar.

Kemudian, BPD Kalbar Syariah, BPD Nagari, BPD Nagari Syariah, BPD Aceh Syariah, BPD Riau Kepri, BPD Riau Kepri, Syariah BPD DIY, BPD Kalsel, BPD Kalsel Syariah, BPD Jambi, dan BPD Jambi Syariah.

Per 22 Juli 2021, realisasi penyaluran FLPP telah mencapai Rp 10,95 triliun untuk 100.509 unit rumah, atau 63,82 persen.

Dengan begitu total capaian penyaluran FLPP dari tahun 2010 hingga 22 Juli 2021 adalah sebesar Rp 66,55 triliun untuk 865.364 unit rumah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com