Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Mei, 700.000 Orang Terserap Program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR

Kompas.com - 30/06/2021, 18:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian PUPR menargetkan program Padat Karya Tunai (PKT) dapat menyerap 1,2 juta tenaga kerja untuk membantu Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) selama Kuartal II-2021.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja dalam Dialog Produktif Rabu Utama di Media Center KPCPEN Rabu (30/06/2021), menjelaskan jumlah tenaga kerja tersebut bukan merupakan tenaga kerja yang skill full.

“Jadi memang 1,2 juta tenaga kerja ini untuk mengerjakan jenis pekerjaan konstruksi sederhana, yang tidak berisiko tinggi dan bisa dikerjakan tanpa dukungan teknologi,” ujar Endra.

Menurutnya, program padat karya tunai ini diperuntukan bagi masyarakat yang kehilangan mata pencarian dan lapangan kerja sehinggaa sangat efektifk membantu mengurangi angka pengangguran.

Baca juga: Padat Karya Tunai Jalan dan Jembatan Serap 230.007 Tenaga Kerja

Untuk realisasi penyerapan tenaga kerja sudah mendekati 60 persen. Jadi dari 1,2 juta tersebut sudah ada 700.000 orang yang bekerja dalam program PKT.

“Memang kita pacu sesuai dengan perintah presiden pada saat rapat kabinet dan rapat kabinet terbatas. Karena itu, targetnya harus kita percepat,” cetus Endra.

PKT ini juga berguna bagi para petani di desa yang sedang menganggur pada masa jeda tanam.

Biasanya pada masa jeda, para petani sering ke kota untuk bekerja serabutan. Misalnya menjadi tukang bangunan.

"Dengan adanya program PKT ini, para petani bisa tetap berada di desa untuk mengerjakan proyek pemeliharaan irigasi,” tukasnya.

Sementara pekerjaan PKT di daerah perkotaan misalnya ditujukan untuk pengentasan kawasan kumuh atau pemeliharaan jalan tol.

Contohnya untuk pemeliharaan jalan tol, para pekerja PKT bisa melakukan pekerjaan tanpa bantuan teknologi seperti pemotongan rumput atau pengecatan marka jalan.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com