Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mampukah Arab Saudi Jadi Pusat Hiburan Internasional?

Kompas.com - 19/05/2021, 15:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerajaan Arab Saudi berencana mengembangkan industri pariwisata, hiburan dan gaya hidup besar-besaran dalam satu kawasan eintertainment city bernama Qiddiya.

Tak tanggung-tanggung, dana yang diinvestasikan senilai 64 miliar dollar AS atau nyaris Rp 1.000 triliun, tepatnya Rp 916 triliun.

Qiddiya merupakan bagian dari program ambisius reformasi sosial dan ekonomi, yang dikenal sebagai Visi 2030, untuk mengurangi ketergantungan negeri ini pada minyak.

Baca juga: Arab Saudi Bangun Kota Pintar Bebas Kendaraan Berbasis AI

Analis JLL Arab Saudi Mohamd Alkhateeb menuturkan, tujuan investasi Qiddiya ini adalah untuk membangun infrastruktur pariwisata yang sangat dibutuhkan Arab Saudi.

Pemerintah memberikan dukungan finansial, dan ada banyak peluang bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pengembangan dan pengoperasian fasilitas rekreasi baru.

"Termasuk gedung opera, ruang konser, bioskop, atau museum," kata Alkhateeb yang dikutip Kompas.com dari lama JLL, Rabu (19/05/2021).

Industri hiburan

Untuk mewujudkan rencana tersebut, Arab Saudi telah mengambil langkah-langkah strategis dan fundamental.

Mereka mengumumkan sekaligus melakukan ground breaking secara resmi rencana Qiddiya yang dirancang seluas 334 kilometer persegi itu pada 2018 lalu.

Menempati area di selatan Riyadh, kota hiburan ini mencakup sejumlah fasilitas terkait olahraga, budaya dan rekreasi seperti safari dan taman hiburan Six Flags.
Qiddiya Menempati area di selatan Riyadh, kota hiburan ini mencakup sejumlah fasilitas terkait olahraga, budaya dan rekreasi seperti safari dan taman hiburan Six Flags.
Menempati area di selatan Riyadh, kota hiburan ini mencakup sejumlah fasilitas terkait olahraga, budaya dan rekreasi seperti safari dan taman hiburan Six Flags.

Qiddiya juga akan menjadi rumah bagi dua mal besar, termasuk Mall of Saudi dengan ruang ritel dan hiburan seluas 300.000 meter persegi.

Baca juga: Arab Saudi Siap Operasikan Dua Bandara Baru

Rencana ini disambut antusias para investor dan pengusaha hiburan yang mengantre untuk membuka bioskop, menyusul keputusan Arab Saudi mencabut larangan yang telah berjalan 35 tahun.

Lebih dari 350 bioskop akan dibuka pada tahun 2030, termasuk 30 multipleks dari operator asal Inggris Vue International, dan AMC Entertainment yang berbasis di Amerika Serikat.

Mereka telah meneken kontrak kerja sama dengan Public Investment Fund (PIF) Arab Saudi.

Bioskop pertama ini kemungkinan besar akan sangat berbeda dari yang ada di dunia barat, dengan area tontonan terpisah untuk keluarga dan pria lajang, serta penyensoran yang ketat.

Para investor asing juga tertarik untuk memasuki bisnis pertunjukan yang tengah berkembang, dan Arab Saudi baru-baru ini menjadi tuan rumah festival jazz pertamanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com