Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Hongkong Land Turun Jadi Rp 59,38 Triliun

Kompas.com - 08/05/2021, 14:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hongkong Land Holdings Limited mengalami penurunan utang bersih pada Kuartal I Tahun 2021 sebesar 4,2 miliar dollar AS atau setara Rp 59,38 triliun.

Executive Director Hongkong Land Holding Limited Robert Wong mengatakan, pada tahun 2020, perusahaan memiliki utang senilai 4,6 miliar dollar AS atau ekuivalen Rp 65 triliun.

"Posisi keuangan tetap kuat, utang bersih per 31 Maret 2021 mencapai 4,2 miliar dollar dibandingkan pada akhir tahun 2020 sebesar 4,6 miliar dollar AS," tutur Robert dikutip dalam siaran pers, Jumat (07/05/2021).

Meski begitu, perusahaan masih mencatatkan penurunan okupansi sewa kantor pada lini bisnisnya dibandingkan tahun lalu.

Di Hongkong, tingkat kekosongan sewa kantor per 31 Maret 2021 tercatat sebesar 7,6 persen atau naik tipis 1,3 persen dibandingkan akhir tahun 2020 sebesar 6,3 persen.

Tak hanya Hongkong, portofolio perkantoran perusahaan di Singapura juga mengalami penurunan kinerja secara drastis.

Hal ini ditandai dengan tingkat kekosongan melonjak sebesar 5,8 persen menjadi 7,9 persen per akhir Maret dibandingkan penghujung tahun lalu sebesar 2,1 persen.

Baca juga: Akibat Pandemi, Laba Hongkong Land Turun 11 Persen

Selain itu, Hongkong Land juga turut berpartisipasi dalam sejumlah lelang tanah di daratan China selama Kuartal-I 2021.

Namun, perusahaan tetap mengalami kesulitan untuk mendapatkan lokasi baru karena pasar tanah primer yang sangat kompetitif.

Sementara di negara Asia Tenggara, aktivitas konstruksi proyek properti yang tengah dikembangkan perusahaan masih dibatasi oleh Pandemi Covid-19.

Ini juga menyebabkan sentimen pasar properti mengalami pelemahan.

Sebelumnya, Hongkong Land menorehkan laba pokok sepanjang tahun 2020 sebesar 963 juta dolar AS atau ekuivalen Rp 13,86 triliun.

Perolehan laba bersih perusahaan itu turun 11 persen jika dibandingkan pencapaian 2019 yaitu senilai 1,076 miliar dolar AS atau sekitar Rp Rp 15,48 triliun.

Menurut Chairman and Managing Director of Hongkong Land Ben Keswick, penurunan laba terjadi akibat dampak negatif Pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 berdampak serius terhadap kinerja perusahaan. Selama pandemi, perusahaan cenderung mengambil langkah untuk mempeketat dan fokus mengelola keuangan internal," terang Ben.

Oleh karena itu, perusahaan akan terus memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan dan pelanggan serta mengambil tindakan untuk mengelola biaya dan lebih memperkuat posisi keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com