Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPN Blokir Aset Milik Koruptor Terbesar Indonesia di Riau, Ini Rinciannya

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Raja Juli Antoni dalam unggahan di akun Twitter-nya pada Kamis (25/08/2022).

Mengutip dari video berdurasi 2 menit 19 detik itu, Raja Juli Antoni menjelaskan soal pemblokiran aset-aset milik Surya Darmadi di Riau.

"Atas izin dan petunjuk Pak Menteri, kami sudah memblokir 2 aset HGU PT Duta Palma di Kabupaten Kuantan Singingi, seluas sekitar 14.000 hektar," ujarnya.

Selain itu, ATR/BPN juga telah memblokir aset milik putra dari Surya Darmadi sebanyak 8 Hak Milik (HM) yang juga ditanami sawit di Kabupaten Indragiri Hulu.

Kemudian, aparat penegak hukum sebenarnya sudah mengirimkan surat permohonan pemblokiran terhadap 2 HGU milik anak perusahaan PT Duta Palma.

Yakni PT Cerenti Subur dan PT Wana Jiga Timur, seluas 13.125 hektar. Namun lokasi aset dengan surat permohonan yang ditujukan ke Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) kurang tepat.

"Karena lokasi sebenarnya ada di Kuantan Singingi, bukan di Indragiri Hulu," jelas Raja Juli Antoni.

Menurut dia, apabila nanti aparat penegak hukum sudah mengirim surat yang tepat yakni kepada Kepala Kantah Kuantan Singingi, tentu akan segera ditindaklanjuti.

"Maka pada saat itu juga saya akan perintahkan untuk memblokir HGU seluas 13.125 hektar tersebut," tandasnya.

Tak hanya itu, Kepala Kantah Indragiri Hulu sudah memberitahukan kepada pihak berwajib bahwa ada 3 aset HGU lagi yang belum dimohonkan untuk pemblokiran.

Dari 2 perusahaan yaitu PT Banyu Bening Utama dan PT Kencan Amal Tani, 3 HGU luasnya sekitar 15.000 hektar.

"Apabila ada permohonan pemblokiran kembali dari pihak berwajib maka saat itu juga kami dari ATR/BPN akan memblokir HGU tersebut," pungkasnya.

https://www.kompas.com/properti/read/2022/08/25/204619621/bpn-blokir-aset-milik-koruptor-terbesar-indonesia-di-riau-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke