JAKARTA, KOMPAS.com - Suami mendiang Lina Jubaedah, Tedy Pardiyana, mengaku tetap menyelenggarakan tahlilan 100 hari meninggalnya Lina meski dalam situasi pandemi Covid-19.
Namun Tedy mengatakan, tahlilan 100 hari meninggalnya Lina hanya dihadiri oleh keluarga.
"Ada (tahlilan 100 hari meninggalnya Lina), cuma keluarga aja dan di rumah. Adik sama ponakan tahlilannya," kata Tedy kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (13/4/2020).
Baca juga: 4 Pernyataan Tedy Pardiyana, tentang Harta Lina hingga Utang Rp 250 Juta
Tahlilan 100 hari mendiang Lina, kata Tedy sudah diselenggarakan pada Minggu (12/4/2020).
Bahkan, Tedy menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Lina pada Kamis (9/4/2020), di tengah wabah virus corona ini.
"Kemarin sama tiap malam (khusus Tedy sendiri), selalu di-dzikirkan mendoakan almarhumah istri. Terus malam Jumat malah ziarah langsung," ungkap Tedy.
Baca juga: Keluarga Lina Jubaedah Ungkap Hubungan Kini dengan Tedy Pardiyana
Kendati demikian, saat ditanya apakah takut tertular virus corona saat menjalankan tahlilan dan berziarah, Tedy memberi jawaban.
"Enggak ada yang ditakuti lagi. Setelah almarhumah meninggal, insya Allah saya kapan saja siap kalau memang sudah ada takdir (untuk) menyusul," ungkap Tedy.
Sebab, tidak takutnya Tedy terhadap ajal lantaran ia menyimpan sebuah pesan dari mendiang Lina.
Baca juga: Beberkan Sifat Tedy Pardiyana, Ibunda Lina Jubaedah: Mama Kayak Pembantu
"Almarhumah istri pernah bilang 'sekarang kita di atas tanah, besok tanah yang di atas kita, harus siap bekal buat akhirat," ujar Tedy.
Sementara Tedy mengaku masih susah melupakan sosok mendiang Lina.
"Orang baik susah untuk dilupakan," ujar Teddy.
Lina Jubaedah meninggal dunia pada Sabtu (4/1/2020).
Baca juga: Perhiasan Kakaknya Rp 2 Miliar Raib, Adik Lina: Kenapa Tedy Pardiyana Enggak Bareng Cari
Kematiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak.
Menurut Tedy Pardiyana, Lina tiba-tiba pingsan usai menjalankan shalat Subuh.